Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anak 10 tahun asal Inggris menelan mainan berupa 16 magnet berbentuk bola kecil. Setelah menelan magnet ini, bocah tersebut mengeluh sakit luar biasa pada bagian perut.
Dokter Inggris yang merawat anak itu mengatakan, sakit pada perut disebabkan oleh mainan bola magnet yang ditelan. Magnet tersebut saling tarik-menarik satu sama lain melalui dinding perut sehingga bagian usus ikut tertarik. Perisitiwa ini bisa menyebabkan beberapa lubang di dinding usus.
Menurut tim yang melaporkan kasus anak tersebut, kejadian ini menyebabkan cedera serius yang dapat mengakibatkan infeksi parah dan berpotensi membunuh seseorang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Magnet bukan mainan untuk anak-anak," kata Dr. Richard Hesketh, seorang dokter di West Middlesex University Hospital di London, yang merawat anak itu.
"Saya pikir sebagian orang tua tahu jika magnet menimbulkan bahaya jika tertelah. Mereka sebaiknya tidak membiarkan anak-anak bermain dengan magnet," lanjutnya seperti dikutip dari
Live Science.
Para dokter harus memotong 10 cm segmen usus anak itu, dan menutup empat lubang di dinding usus dengan jahitan.
Anak yang tidak disebutkan identitasnya itu telah berada di rumah sakit selama dua pekan. Laporan tindakan kesehatan yang dilakukan Hesketh dan rekan-rekannya ditulis dalam junal BMJ Case Reports pada 2 Desember lalu.
Para ahli telah memeringatkan bahaya magnet untuk anak-anak, terutama karena ukurannya yang kecil dan berpotensi tertelan.
Produsen mainan Magnicube, yang merupakan satu set bola magnet kecil bertenaga tinggi, telah ditarik kembali dari pasar Amerika Serikat pada Agustus lalu setelah Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat menerima banyak laporan bahwa anak-anak menderita luka serius ketika menelan bola magnet.
Di luar sana diyakini masih banyak maninan yang mengandung magnet dengan daya tarik tinggi.
Hesketh mengatakan, memang agak sulit mengetahui apakah seorang bocah tanpa sengaja menelan magnet atau tidak, apalagi jika orang tua tidak melihat perisitiwa itu dan si anak tidak mengatakannya.
Tetapi, hal itu bisa diketahui dari gejala yang dialami anak seperti sakit perut. Jika demikian, dokter menyarankan agar orang tua membawa anak ke rumah sakit untuk dipindai bagian tubuhnya.