Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin virus corona (Covid-19) IndoVac dengan platform subunit protein yang dikembangkan oleh PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine. EUA diberikan untuk sasaran usia 18 tahun ke atas.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan vaksin IndoVac nantinya akan diproduksi di Indonesia. Berdasarkan self-assessment vaksin IndoVac memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 80 persen
"Nanti ada konferensi pers kok kita untuk pemberian EUA yang baru diberikan. Indovac sudah dapat untuk vaksin primer dewasa. Dan sekarang dilanjutkan dengan uji klinik vaksin boosternya. Jadi sudah dapat EUA yang pertama," kata Penny di Kompleks Gedung DPR RI, Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penny mengatakan produsen vaksin IndoVac juga telah mengajukan sertifikasi kehalalan ke Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Setelah memperoleh izin edar dan halal, PT Bio Farma akan menyiapkan tahap berikutnya yaitu memproduksi vaksin IndoVac. Untuk tahap awal, Bio Farma memproduksi maksimal 20 juta dosis.
"Semua vaksinnya halal. Sudah diverifikasi halal, jadi vaksin produksi dalam negeri adalah vaksin halal semuanya," ujar Penny.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui dua nama produk vaksin virus corona buatan dalam negeri yakni vaksin Inavac dan IndoVac.
Vaksin Inavac dengan platform inactivated virus dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Sementara IndoVac dengan platform subunit protein dikembangkan oleh PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine.
(khr/isn)