Empat pekerja jalan yang tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diketahui merupakan karyawan CV Doreri Permai, demikian keterangan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Papua.
Mereka disebut polisi tewas dibantai saat tengah mengerjakan ruas jalan yang menghubungkan Moskona di Kabupaten Teluk Bintuni menuju Kabupaten Maybrat pada Kamis (29/9)
Kepala Dinas PUPR Yohanis Momot menjelaskan, dari 12 pekerja, empat ditemukan tewas di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pekerja ditemukan dengan kondisi mengalami luka berat, sementara tujuh orang lainnya selamat setelah melarikan diri. Kemudian, hingga saat ini satu pekerja (seorang ibu) yang bertugas memasak makanan para pekerja belum juga ditemukan.
"Pekerja yang mengalami luka berat sementara dirawat di RSUD Teluk Bintuni dan tujuh orang yang selama sudah tiba di Bintuni," kata Momot, seperti dikutip dari Antara.
Proses evakuasi korban meninggal maupun yang selamat dilakukan oleh aparat gabungan dipimpin langsung oleh Kapolres dan Bandim Teluk Bintuni.
Momot mengatakan ia diperintah Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw untuk berangkat ke Kabupaten Teluk Bintuni guna mengikuti proses evakuasi para korban.
"Atas perintah Gubernur Papua Barat, saya langsung ke Bintuni untuk ikut membantu evakuasi para korban. Para korban merupakan pekerja CV Doreri Permai. Pekerjaan jalan itu ditangani oleh Dinas PUPR Papua Barat," jelas Momot.
Jenazah para korban setelah dievakuasi dari lokasi kejadian langsung dibawa menuju Instalasi Gawat Darurat RSUD Teluk Bintuni yang berada di Kilometer 7 Bintuni untuk disemayamkan pada Jumat.
Selanjutnya jenazah para korban akan diberangkatkan ke daerah asal masing-masing korban.
Hingga saat ini, Kepolisian masih melakukan proses identifikasi jenazah para korban pembunuhan oleh KKB itu.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Polisi Adam Erwindi mengatakan kejadian penembakan dan pembantaian pekerja jalan Trans Papua Barat itu terjadi di satu lokasi yang sama dalam satu peristiwa.
Polisi memberikan keterangan jumlah korban berbeda dari PUPR.
Menurut Adamtelu, dari hasil permintaan keterangan para korban, saat itu karyawan pekerja proyek beriringan sebanyak 14 orang menggunakan 2 ekskavator dan 3 truk menuju lokasi pekerjaan. Tepat di wilayah Kampung Mejnik, salah satu karyawan mendengar suara tembakan.
Setelah melihat itu, semua karyawan lalu ikut berlari menyelamatkan diri. Empat korban yang tewas tidak bisa menyelamatkan diri dari sergapan dan kemudian disebut dibantai di lokasi kejadian.
Berikut adalah nama korban tewas:
1. Abas (52)
2. Yafet (50)
3. Darmin (46)
4. Armin (43)
(antara/vws)