Banjir melanda sejumlah Jalan Soekarno-Hatta, Gedebage, Bandung, Jawa Barat, usai hujan lebat mengguyur Kota Kembang pada Senin (3/10) sore.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, tinggi genangan air di kawasan Gedebage mencapai 30 cm-70 cm. Akibat banjir, arus lalu lintas, khususnya yang mengarah ke timur Kota Bandung macet.
Menurut Aldi (32), salah seorang pengendara yang melintas kemacetan sudah terjadi sejak pukul 17.00 WIB. Bahkan ia nyaris terjebak macet selama dua jam di Jalan Soekarno Hatta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kebetulan mau pulang ke Cibiru, sudah hampir 2 jam terjebak macet. Macetnya parah banget, kasihan anak istri nunggu di rumah," ujarnya.
Tak hanya memicu kemacetan, banjir yang terjadi di depan Pasar Gedebage juga membawa luapan sampah yang membuat kendaraan di lokasi memilih untuk berhenti.
Hal itu terlihat dari laporan warga melalui Twitter, di mana air menggenang berwarna coklat dan sampah pun berceceran.
"Situasi genangan air dan limpahan sampah di depan pasar Gedebage Bandung," tulis akun @adansarsono.
Dalam video singkat itu sampah-sampah plastik, makanan, dan sampah lainnya mengambang di atas air banjir yang berwarna coklat.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan berdasarkan hasil monitor perkembangan kondisi cuaca saat ini, terindikasi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk di Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari menuturkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin.
Hal ini, kata dia, dapat menghasilkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 2-8 Oktober 2022 di sebagian Jawa Barat," kata Indra dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (1/10).
(hyg/agt)