Seorang Bonek Suporter Persebaya Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan

CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2022 17:21 WIB
Tak hanya Aremania, seorang suporter Persebaya Surabaya, Bonek, juga menjadi korban tewas Tragedi Kanjuruhan, Malang.
Ribuan suporter Persebaya Surabaya, Bonek, menggelar doa bersama di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, untuk Aremania dan Aremanita yang menjadi korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10). (CNN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang suporter Persebaya Surabaya atau yang akrab disebut Bonek juga masuk dalam korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang.

Dia adalah Faiz Al Fikry Bonek asal Ngunut, Tulungagung.

Faiz merupakan pendukung Bajul Ijo yang berdomisili di Tulungagung. Saat kejadian, dia bersama teman-temannya berangkat ke Kanjuruhan untuk menonton pertandingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok Bonek Kampus, Hendrik Wahyu mengatakan awalnya Faiz tak diperbolehkan sang ayah berangkat ke Malang karena dia sedang sakit.

"Korban sebelum berangkat sakit, enggak enak badan. Terus ayahnya tidak memperbolehkan berangkat dulu," kata Hendrik usai takziah ke rumah korban, Selasa (11/10).

Bahkan, ayahnya sempat mengosongkan tangki bensin sepeda motor agar dia tak bertolak ke Malang. Namun, Faiz tetap nekat berangkat, bersama dengan tujuh orang temannya.

"Bapaknya sengaja enggak isi bensin motornya, soalnya biar gak berangkat. Ternyata memang Faiz nekat dan tetap berangkat," ucapnya.

Faiz pun akhirnya tetap dengan pendiriannya, yakni berangkat mendukung Persebaya ke Stadion Kanjuruhan.

"Berangkat tujuh orang, sepeda motoran semua, itu sebagian ada yang Aremania, ada sebagian Bonek," ujar dia.

Sampai di lokasi, kelompok Faiz yang tak mengenakan atribut Persebaya akhirnya berpencar dengan karena kondisi Kanjuruhan yang penuh.

"Ketika di stadion teman-temannya terpencar, ada yang ke sisi utara, barat, timur, nanti setelah pertandingan ketemuan di luar," katanya.

Saat berpencar, Faiz menuju ke tribune 13 Stadion Kanjuruhan. Di tengah pertandingan dia sempat berpamitan kepada temanya untuk tidur sebentar karena mengantuk.

"Dia di tribune 13, katanya temannya di Stadion sempat tidur, terus bilang ke temannya kalau setelah pertandingan bugaen (bangunkan) aku," ucapnya.

Ketika Faiz terbangun, asap pekat dari tembakan gas air mata polisi sudah menyelimuti tribune. Dia lalu kebingungan mencari jalan keluar, tapi Faiz hanya menemukan pintu gerbang yang tertutup.

"Ketika dibangunin temannya, itu sudah ada gas air mata. Terus sama teman-temanya cari jalan keluar, tapi sudah buntu," jelasnya.

Akhirnya, ketujuh temannya yang bersama berangkat dari Ngunut tidak bisa membawa Faiz kembali pulang dengan selamat. Korban dinyatakan meninggal dunia lantaran sesak nafas.

"Waktu ayah korban ke rumah sakit enggak ada luka lebam di badannya, memang benar-benar seperti kurang oksigen. Rumah sakitnya di Malang, tapi saya gak tahu namanya," ujarnya.

(frd/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER