13 Kesaksian soal Tragedi Kanjuruhan Paparan LPSK

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 22:25 WIB
Puluhan coretan dinding dengan kode 1312 itu tampak menghiasi Stadion Kanjuruhan pada Selasa (4/10). (CNNIndonesia/AndryNovelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) membeberkan kesaksian 13 orang terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang memakan korban ratusan orang--setidaknya 132 di antaranya tewas.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu dalam konferensi pers daring 'Paparan Temuan Investigasi dan Rekomendasi Tragedi Kanjuruhan', Kamis (13/10). Laporan ini belum final alias masih bersifat sementara.

Sejauh ini, Edwin mengatakan sudah ada 20 orang terkait Tragedi Kanjuruhan yang meminta perlindungan kepada pihaknya. Dari jumlah itu, tiga orang masih berstatus pelajar berusia di bawah umur dan dua orang telah dilakukan pemeriksaan sebagai saksi.

"Permohonan yang masuk ke LPSK sampai hari ini sudah ada 20 permohonan. Dari 20 itu, 14 di antaranya laki-laki dan enam perempuan," terang Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution.

Berikut isi lengkap kesaksian 13 orang sebagaimana temuan LPSK dimaksud:

Saksi 1

- Menyaksikan penembakan gas air mata (GAM) ke arah utara pada bagian sentel ban dan kemudian ke arah selatan pada bagian tribun penonton.
- Mengalami dua kali penolakan personel polisi ketika hendak memasukkan korban ke dalam ambulans Polri.
- Berhasil keluar melalui pintu VIP.

Saksi 2

- Relawan medis kru ambulans yayasan sosial yang berada di gerbang A.
- Saat akan membawa korban ke dalam ambulans ia dipukul oleh aparat.
- Terdapat tabung GAM yang jatuh di atap mobil ambulans yang ditumpanginya. Ambulans itu membawa enam orang korban, satu di antaranya berusia anak meninggal dunia.

Saksi 3

- Merekam penembakan gas air mata ke arah tribun bagian selatan.
- Merekam anggota TNI yang melakukan kekerasan terhadap suporter dengan cara diseret.
- Mendengar suara ledakan dan melihat asap di pintu keluar 2 yang menyebabkan massa berhamburan kembali ke arah atas (naik tangga).
- Menyelematkan diri dengan lari ke atas dan berlindung di balik tembok. Dan melihat ada asap dari arah dinding luar stadion yang masuk ke arah dalam stadion.

Saksi 4

- Merekam suasana di pintu 3 yang kemudian viral di salah satu media sosial.
- Menyelamatkan diri melalui pintu 3 yang terbuka.

Saksi 5

- Menyaksikan tembakan ke arah penonton duduk bagian timur (tribun 7&8) dan bagian penonton tribun 4 berdiri ada tembakan GAM dan dilemparkan kembali oleh suporter tribun 4.
- Menyelamatkan diri melalui pintu 3 yang terbuka.
- Saat di bagian parkir motor utara, menyaksikan petugas menembakkan GAM ke arah udara.
- Ketika duduk di area parkiran, menyaksikan ada tembakan GAM dari arah VIP ke tempat parkir.

Saksi 6

- Menyaksikan tembakan GAM ke arah tribun 7 bagian penonton.
- Keluar melalui pintu 7 yang terbuka dan pingsan.
- Tersadar sudah berada di luar stadion.

Saksi 7

- Berusia remaja, menonton pertandingan bersama empat temannya. Satu temannya meninggal dunia.
- Menyaksikan tembakan GAM ke arah tribun 10 dan pingsan.
- Saat tersadar sudah berada di tribun 10 dalam posisi duduk, kemudian keluar melalui pintu F (pintu keluar mobil).
- Saat mengevakuasi korban pingsan ke arah pintu VIP, mengalami pemukulan oleh anggota TNI.

"Kekerasan itu berhenti karena dia mengaku sebagai keluarga besar TNI," ucap Edwin.

Saksi 8

- Saat tembakan GAM ke arah tribun 10, saksi 8 melompat ke arah lapangan dan mendapat tendangan dari anggota TNI.

Saksi 9

- Menyaksikan tembakan GAM ke arah tribun selatan dan menyelamatkan diri dari pintu tribun 10 yang terbuka (satu daun pintu).
- Membantu evakuasi korban di pintu 11 dan 12.
- Turut mengevakuasi almarhum Bripka Andik Purwanto yang sebelumnya sempat terlihat lemas di pintu keluar 11.

Saksi 10

- Menyaksikan tembakan GAM ke arah tribun 11 bagian suporter dan menyelamatkan diri dari pintu 11. Pingsan karena berdesakan.
- Saat tersadar sudah ada di Rumah Sakit (RS) Wafa.

Saksi 11 dan 12

- Menyaksikan tembakan GAM ke arah tribun 12 bagian suporter
- Keduanya mencoba keluar dari pintu 12 namun tidak berhasil karena banyak orang menumpuk.
- Saksi 11 bersama suporter lain sempat membantu membawa saksi 10 yang pingsan menuju ambulans, namun mendapat pemukulan dan dihardik oleh personel polisi.
- Selanjutnya saksi 10 dilarikan ke RS Wafa.

Saksi 13

- Seorang pemuda di tribun 13, tertembak GAM di bagian dada. Sempat lempar balik selongsong ke arah lapangan.
- Berusaha melindungi seorang Ibu yang membawa anak balita.
- Menyelamatkan diri dari pintu D (pintu mobil).

"Ini adalah kesaksian dari sejumlah orang di berbagai tribun termasuk di gerbang A seperti relawan medis," ucap Edwin.

(ryn/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK