Cabut Laporan KDRT, Yenny Wahid Sebut Lesty Kejora Butuh Didampingi

CNN Indonesia
Minggu, 16 Okt 2022 11:50 WIB
Ketua Organizing Comittee (OC) Yenny Wahid menyebut korban KDRT seperti yang dialami selebriti Lesti Kejora butuh pendampingan.
Ketua Organizing Comittee (OC) Yenny Wahid menyebut korban KDRT seperti yang dialami selebriti Lesti Kejora butuh pendampingan. (Detikcom/Palevi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Organizing Comittee (OC) NU Women Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menyebut korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) seperti yang dialami selebriti Lesti Kejora butuh pendamping.

"Korban KDRT perlu mendapatkan konseling pendampingan, tapi syaratnya dia sendiri mau didampingi, terutama keluarganya harus bisa mengarahkan agar korban mau didampingi," kata Yenny di Jakarta dikutip Antara, Minggu (16/10).

Yenny mengaku tidak kaget dengan keputusan penyanyi Lesti Kejora yang mencabut laporannya dari Polres Metro Jakarta Selatan dan kembali pada suaminya Rizky Billar, meskipun sudah mendapatkan tindak kekerasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia membeberkan hampir 50 persen korban KDRT akan kembali kepada pasangannya. Ada banyak faktor yang membuat hal itu terjadi, mulai dari ketergantungan secara finansial, ketergantungan secara emosi, ketakutan kalau harus memulai hidup baru sendiri, dan lainnya.

"Sehingga, korban tersebut lebih memilih untuk menoleransi perlakuan kasar yang didapatkannya, kekerasan yang didapatkannya daripada mengambil risiko untuk hidup sendiri, apalagi kalau punya anak," kata dia.

"Nah, pasti ada perasaan ini bapaknya anakku, yang paling penting adalah korban KDRT harus diberikan pendampingan itu tadi. Memberikan ruang bagi mereka untuk bisa berpikir jernih dan dibimbing supaya tidak takut menghadapi risiko-risiko ke depan," imbuhnya.

Namun demikian, Yenny menegaskan kekerasan tidak bisa ditoleransi. Menurut dia, mata rantai kekerasan atau KDRT harus diputus. Hal itu harus dimulai dari diri sendiri juga.

"Yakinlah bahwa siapapun korban itu akan mendapat dukungan dari orang-orang di sekelilingnya. Kalau butuh, saya pribadi, siapapun yang kena KDRT silakan kalau mau konsultasi," ucapnya.

"Jangan takut, jangan ragu, karena tidak ada orang yang berhak untuk mendapatkan perlakukan kasar dan diperlakukan dengan menggunakan kekerasan. Kita harus belajar mencintai diri kita sendiri dulu," tambah dia.

Yenny mengimbau untuk para perempuan agar jangan terjebak dalam lingkaran KDRT. Sebab, anaknya akan belajar pola kekerasan yang ada di dalam hidupnya. Tentu saja hal itu tidak mendidik dan akan mengganggu pertumbuhan anak ke depannya.

"Jadi, para ibu yang menjadi korban KDRT, pikirkan kualitas untuk anaknya, nanti jangan mau berada di lingkungan yang isinya KDRT," ucap Yenny.

(yla/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER