Temuan TGIPF: 3 Jam Rekaman CCTV di Lobi Utama Kanjuruhan Dihapus

CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2022 15:00 WIB
TGIPF menilai hilangnya rekaman CCTV dalam rentang waktu tersebut telah menghambat tugas investigasi Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan telah menewaskan 132 orang, 43 di antaranya adalah anak-anak. (Foto: AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Malang menemukan bahwa rekaman CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan Malang dihapus selama 3 jam 21 menit.

Rekaman CCTV tersebut krusial karena berdampak pada kinerja TGIPF yang kesulitan untuk merangkai peristiwa utuh kejadian di lokasi terkait.

Rekaman CCTV di lobi itu sempat merekam rangkaian kendaraan Baracuda milik polisi yang melakukan evakuasi Tim Persebaya dari Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam tersebut.

"Pergerakan awal rangkaian Baracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir. Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit," bunyi penggalan dokumen temuan TGIPF dikutip, Senin (17/10).

TGIPF menilai hilangnya rekaman CCTV dalam rentang waktu tersebut telah menghambat tugas investigasi yang dilakukan pihaknya. Mereka pun tengah berupaya meminta rekaman lengkap CCTV itu ke pihak kepolisian.

"Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dan sedang diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri," tulis dokumen TGIPF.

Terpisah, anggota TGIPF Akmal Marhali membenarkan bahwa penggalan dokumen itu merupakan salah satu temuan TGIPF.

"Iya, itu kan laporannya," kata Akmal kepada CNNIndonesia.com, Senin.

Akmal mengatakan pihaknya sudah berupaya meminta rekaman terpotong itu kepada pihak Polda Jatim. Polda Jatim, kata dia, berjanji akan memberikan rekaman yang terpotong.

"Polda Jatim sudah berjanji akan memberikan yang terpotong. Rencananya akan dilakukan rekonstruksi pada pekan ini," kata dia.

Akmal berharap semua pihak ikut mengawal hasil rekomendasi TGIPF Kanjuruhan. Tujuannya semata agar sepak bola Indonesia ke depan makin baik.

Tragedi ini memakan korban meninggal dunia sebanyak 132 orang. Komnas HAM dan TGIPF menyatakan tembakan gas air mata dari kepolisian memicu suporter Arema FC berdesak desakan keluar stadion, mata merah, sesak nafas sampai meregang nyawa.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan enam orang sebagai tersangka.

(rzr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER