Banjir Terjang Tulungagung, Tiga Mayat Hanyut

CNN Indonesia
Jumat, 28 Okt 2022 13:08 WIB
Banjir yang tercampur cemaran limbah terjadi di Desa Sidorejo Kecamatan Kauman, Tulungagung, Jawa Timur. Cemaran tersebut diduga berasal dari pabrik gula.
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Dikonfirmasi terpisah sehari sebelumnya, Humas PG Modjopanggong Tulungagung, Azis Rahman BS mengakui ada luapan limbah.

Namun, ia berkilah bahwa limbah yang menggenangi pemukiman tidak berbahaya dengan dalih sumbernya dari air bekas pendingin ketel.

"Sebenarnya bukan limbah berbahaya dari IPAL, tetapi itu air pendingin. Makanya suhunya hangat," terang Azis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azis berkelit kejadian ini disebabkan oleh alam. Menurutnya, PG Modjopanggong mempunyai saluran pembuangan limbah bernama Sungai Giling yang mengalir ke Kali Song dan Kali Ngrowo.

Mayat Hanyut

Beberapa hari sebelumnya terjadi banjir bandang di desa Padangan, Tulungagung. Banjir bandang ini menyebabkan sejumlah mayat keluar dari liang kubur dan hanyut terseret arus deras air yang menggerus tempat pemakaman umum milik desa. Peristiwa ini viral di media sosial.

Menurut penjelasan Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji, peristiwa yang menjadi konten viral dan banyak mendapat perhatian warganet itu benar terjadi di Desa Padangan, Kecamatan Ngantru saat banjir melanda wilayah tersebut akibat tanggul sungai yang jebol sehingga air mengalir deras melewati tempat pemakaman umum setempat, Sabtu (22/10).

"Ada tiga mayat terseret keluar dari liang lahat dan sempat terbawa arus. Tapi hari Senin (24/10) kemarin sudah berhasil kami evakuasi," katanya.

Evakuasi ini dilakukan pada hari ketiga setelah banjir melanda, seiring genangan air yang mulai surut.

Setelah berhasil diangkat, ketiga mayat lalu dikebumikan kembali ke TPU yang sama, di lokasi yang tidak terdampak banjir.

Tiga mayat yang ditemukan diidentifikasi sebagai jasad almarhumah Supiyah, Mitun dan almarhum Soki.

Warga juga sempat menggelar doa bersama setelah gotong-royong membenahi TPU yang porak-poranda digerus air banjir.

Dari keterangan warga, banjir di pemakaman rutin terjadi hampir setiap tahun.

Keluarnya mayat dari liang lahat di Pemakaman Desa Padangan bukanlah yang pertama kali. Beberapa tahun sebelumnya, banjir juga menyebabkan pemakaman umum Desa Padangan tergerus dan beberapa mayat tersembul ke luar.

Menurut Sumaji, insiden tersebut dipicu tanggul Sungai Kaliboto yang mudah jebol. Oleh karenanya ia berharap konstruksi tanggul diperbaiki dan diperkuat, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Jika tetap seperti ini, jika ada hujan dengan intensitas tinggi, maka kejadian serupa bisa terulang," katanya.

(antara/isn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER