Lain Joni, lain lagi dengan seorang pria asal Tangerang yang tidak mau disebutkan namanya.
Ia mengaku jauh-jauh datang ke Tanjung Priok untuk mendapat layanan pengobatan gratis. Namun pria itu mengaku kecewa karena tempat itu hanya bisa untuk konsultasi.
"Mau cek mata, tahunya informasi dari WhatsApp," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria tersebut mengaku mengalami masalah pandangan mata sejak beberapa waktu lalu. Joni sempat operasi mata pada Juni, namun pandangannya tidak kunjung membaik.
Ia pun datang ke lokasi tersebut dengan harapan dapat informasi dan pengobatan yang lebih pasti.
"(Kalau di rumah sakit), Kasih obat lagi, kontrol lagi. Barangkali (di sini) lebih maju," katanya
"Tahu gini (hanya konsultasi), enggak mau datang," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono mengatakan tim dokter dari tiga matra TNI ikut mendampingi dan mengawasi kegiatan kapal rumah sakit tersebut.
"Dokter kita mendampingi. Bahkan bukan hanya cuma dari Angkatan Laut, gabungan dokter dari Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara bersama," kata Heri usai melepas KRI Teluk Palu-523 yang membawa Satgas SBJ dan PPKM di Tanjung Priok, Rabu (16/11).
Namun Heri menegaskan bahwa izin pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh kapal itu merupakan wewenang dari Kemenkes.
TNI AL, kata dia, membantu pengawasan serta pengamanan.
(yoa/wis)