BNPB: 1.362 Rumah Rusak Imbas Gempa Cianjur
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto mengungkapkan berdasarkan informasi terbaru, sebanyak 1.362 rumah rusak akibat gempa 5,6 M di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11).
"Data terbaru 1.362 rumah rusak. Terdiri dari gedung pemerintah, fasilitas pendidikan, toko, dan rumah warga," kata Suharyanto kepada CNNIndonesia TV.
Menurut dia, rata-rata kerusakan diakibatkan tertimbun bangunan roboh. Sementara itu, wilayah yang paling terdampak berada di 3 kecamatan ini yakni Kecamatan Cilaku Desa Rancagong, Kecamatan Cianjur Desa Limbangan Sari, dan Kecamatan Cugenang.
"Data berubah terus, karena di lapangan masih pendataan. Beda data dari unsur TNI-Polri. Untuk kerugian material cukup banyak," katanya.
Sebelumnya, Suharyanto menjelaskan gempa merusak bangunan pondok pesantren, satu RSUD, empat gedung pemerintah, tiga fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko dan satu unit kafe.
"Dan ada jalan terputus di sekitar tapal kuda," tambah dia.
Ia turut mencatat 17 orang meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur. Data ini merupakan data terbaru yang dihimpun BNPB per pukul 16.14 WIB. Suharyanto mengatakan jumlah itu merupakan data sementara, sebab proses pendataan di lapangan masih terus dilakukan.
Data terbaru dari Bupati Cianjur Herman Suherman menyatakan 46 warga meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada hari ini. Sementara jumlah pasien 700 orang yang 70 persen di antaranya luka berat.
Gempa Cianjur magnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11). Gempa berasal dari kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 Lintang Selatan-107.05 Bujur Timur.
Kekuatan gempa ini dirasakan masyarakat hingga di kawasan Jabodetabek. Getaran gempa membuat sejumlah gedung perkantoran berguncang.