Gibran Rakabuming Raka menyebut isu tambang ilegal di Klaten dibekingi seseorang yang mempunyai kuasa besar dan mengerikan.
Gibran menanggapi unggahan seorang netizen di media sosial Twitter soal tambang ilegal di Klaten, Jawa Tengah. Gibran menyebut sudah pernah mendapatkan keluhan serupa.
Pemilik akun Twitter yang bernama Mr Agus @amr715882 meminta Gibran menyampaikan pada Presiden Joko Widodo perihal adanya aktivitas tambang ilegal di Klaten, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas.. sampe kan ke pak @jokowi untuk menindak tambang pasir ilegal yang ada di Kab Klaten," tulis akun tersebut pada Minggu (27/11).
Dia juga mengatakan terdapat lebih dari 20 titik lokasi penambangan ilegal, tetapi tidak ditindak tegas. Dia pun turut menandai akun Twitter resmi Kapolri Listyo Sigit dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di unggahannya itu.
"Lebih dari 20 titik lokasi... tp dibiarkan.. @ListyoSigitP @ganjarpranowo," tulisnya.
Gibran pun merespon keluhan akun Twitter tersebut. Menurutnya, aktivitas tambang ilegal tersebut dibekingi oleh sosok yang mengerikan. Bahkan, Bupati Klaten pun kerap kali mengeluh padanya.
"Ya pak. Ini bupati juga beberapa kali mengeluh ke saya. Backingan nya ngeri," timpal Gibran.
Sementara itu, Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo merespons isu tambang Ilegal di Klaten tersebut. Eko mengaku langsung mengecek kebenaran isu tersebut.
"Ini kita sudah koordinasi dengan jajaran serse, dengan pemerintah daerah, dengan pemerintah provinsi untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan seperti apa. Kalau memang ada, ya kita tunggu penanganan lebih lanjut," ungkap Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo kepada wartawan di Mapolres Klaten, Senin (28/11).
Dijelaskan Eko, tak hanya Polri, beberapa instansi lainnya akan dilibatkan untuk menyelidiki isu tersebut.
"Kita sepakat. Tidak hanya Polri sendiri karena ada keterkaitan semuanya, ini kita harus sama-sama melakukan penyelidikan dengan instansi lainnya," kata Eko.
Eko menegaskan Polres menjadikan persoalan tambang ilegal sebagai atensi. Hal itu sesuai dengan atensi Kapolri dan Kapolda.
"Tentu kita atensi. Itu atensi Kapolri dan Kapolda, kita tindak sesuai prosedur dan semuanya di situ (lereng Gunung Merapi)," imbuh Eko.
Baca selengkapnya di sini
(tim/isn)