Poin-poin Kesaksian Bharada E soal Ferdy Sambo, Putri dan Brigadir J

CNN Indonesia
Kamis, 01 Des 2022 06:29 WIB
Bharada E memberi kesaksian baru di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J, Rabu (30/11).
Terdakwa dengan status Justice Collaburation (JC) Bharada E alias Richard Eliezer Tiba di PN Jakarta Selatan pada pukul 08:35 WIB dengan mobil tahanan dan pengawalan ketat dari petugas dan kejaksaan. Selasa (18/10/2022). (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Merasa Berdosa dan Dihantui Mimpi Buruk

Richard mengaku merasa berdosa karena menuruti perintah atasannya yaitu Ferdy Sambo untuk menghabisi nyawa Brigadir J. Richard juga mengaku sering mengalami mimpi buruk setidaknya selama tiga pekan usai Yosua tewas.

Ia mengaku merasa sangat bersalah. Rasa bersalah itu membuat dia pada akhirnya membongkar kasus pembunuhan tersebut, menepis skenario yang dibuat Sambo.

"Itu alasanmu mau menceritakan yang benar?" tanya hakim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, saya merasa tertekan, Yang Mulia. Beruntungnya pas saya dibawa [tim Polri] itu enggak ada komunikasi dengan FS lagi," terang Richard. 

Tangis Wanita Misterius

Richard mengungkap sosok perempuan misterius yang pernah datang ke rumah Ferdy Sambo jauh sebelum Brigadir J tewas ditembak. Kala itu, perempuan misterius tersebut menangis dan lekas pergi dari rumah Sambo. Sebelum perempuan itu pergi, Sambo dan istrinya Putri Candrawathi terlihat marah.

Richard membeberkan itu ketika majelis hakim Wahyu Iman Santoso menanyakan hubungan antara Sambo dengan istrinya Putri Candrawathi, termasuk pertengkaran yang pernah terjadi. Richard mengaku tidak tahu pasti. Namun, ia bercerita pernah melihat raut wajah marah dari Sambo dan Putri pada Juni 2022.

Kuat Berbisik ke Putri

Richard menyebut Brigadir J sempat ingin membopong Putri Candrawathi saat di rumah Magelang, Jawa Tengah. Namun menurutnya hal tersebut tidak jadi dilakukan.

Richard mengatakan peristiwa itu terjadi pada 4 Juli 2022 malam. Saat ia tengah duduk santai, secara tiba-tiba Brigadir J memanggil dan memintanya untuk membantu mengangkat Putri yang kala itu sedang tidak enak badan.

Richard menjelaskan Brigadir J keluar dari ruang tengah kemudian memanggilnya. Asisten rumah tangga (ART) Susi dan Kuat juga berada di rumah tersebut.

Saat ia hendak mengangkat Putri, istri eks Kadiv Propam itu memberikan kode yang mengisyaratkan tidak ingin dibantu oleh Richard. Putri juga disebut menepis tangan Brigadir J. Pada momen itu, Richard melihat Kuat duduk di samping Putri, keduanya saling berbincang. Namun, ia tak mengetahui apa yang mereka bicarakan.

"Kuat ngapain?" tanya hakim.

"Kuat ngobrol sama ibu. Kuat duduk di samping sempat bisik-bisik, saya enggak tahu," jawab Richard.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER