Anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak bersama dengan Polsek Kenjeran kemudian berhasil mengamankan terduga pelaku di Jalan Luntas, Pacar Keling, Selasa (29/11) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Anton Elfrino membenarkan penangkapan 10 anggota gangster diduga kuat merupakan pelaku penyerangan pos security di Pakuwon City.
"Iya betul, telah diamankan sekitar 10 orang. Ini masih dilakukan pemeriksaan, didalami lagi," katanya saat dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditangkap, 10 pemuda tersebut juga kedapatan membawa senjata tajam. Diduga mereka akan membuat kerusuhan di kota Surabaya. Beruntung, sebelum beraksi, kesepuluh pemuda diamankan terlebih dahulu.
Petugas Pemadam Kebarakaran (PMK) membubarkan tawuran yang terjadi di Jalan Rajawali dan kawasan Jembatan Merah pada Sabtu menjelang Minggu (27/11) dini hari.
Aksi PMK itu juga viral dalam video yang beredar di media sosial. Tampak iring-iringan mobi PMK berhenti di Jalan Rajawali di depan Taman Sejarah. Seorang petugas terlihat membawa beberapa remaja yang kemudian masuk ke mobil PMK.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, beruntung warga sekitar cepat melapor ke Command Center 112 sehingga gerombolan remaja yang tengah bereseteru tersebut bisa dibubarkan
"Alhamdulillah belum terjadi, karena ada laporan sehingga kami bisa datang," kata Eri.
Usai mendapat laporan warga, sejumlah petugas PMK yang sedang melintas di lokasi kemudian melerai gerombolan pemuda itu. Beberapa di antaranya kemudian dibawa ke Polrestabes Surabaya.
"Mobil PMK yang dia setelah memadamkan api, dia pulang melewati lokasi itu sehingga ikut melerai, membawa anak tawuran ke Polrestabes Surabaya," kata Eri.
Masyarakat Surabaya juga dibuat resah dengan beredarnya sebuah video memperlihatkan aksi ratusan remaja berpose memamerkan senjata tajam (sajam) di tengah jalan Tunjungan Surabaya.
Video berdurasi 30 detik itu juga merekam aksi konvoi remaja bersajam tersebut sedangmengitari kota Surabaya dengan kendaraan roda dua.
Tampak para remaja tanggung itu berkonvoi melintasi jembatan layang Gubeng menuju Jalan Prof dr Moestopo depan Grand City Mall Surabaya. Belum diketahui kapan video itu direkam.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana berjanji bakal menyelidikinya.
Ia menyebut saat ini belum diketahui kapan video itu dibuat.
"Belum ada laporan terkait kejadian itu ke kami. Kami lidik dulu, karena belum tau juga kapan kejadiannya," ujar Mirzal, Selasa (29/11) malam.
Mirzal menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti hal itu. Ia berjanji tidak akan memberikan ruang pada tindakan yang meresahkan warga Surabaya.
"Kami akan tindak lanjuti. Jika sampai kami menemukan perilaku serupa di jalanan Surabaya, akan kami tindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.
(frd/gil)