Janji-janji Yudo Margono sebagai Calon Panglima TNI

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Des 2022 10:26 WIB
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono disetujui Komisi I DPR RI untuk menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia --

KSAL Laksamana Yudo Margono selangkah lagi bakal memegang tongkat komando Panglima TNI setelah disetujui Komisi I DPR RI usai uji kepatutan dan kelayakan, Jumat (2/12).

"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid usai pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI, Jumat petang.

Dalam fit and proper test, Yudo sempat memaparkan visi-misinya secara terbuka. Proses selanjutnya adalah pendalaman yang dilakukan secara tertutup.

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah hal yang disampaikan Yudo, baik saat rapat maupun saat sesi tanya jawab dengan wartawan usai rapat.

4 Program Prioritas

Yudo memaparkan empat program prioritas bila terpilih menjadi panglima, yakni untuk mewujudkan visinya menuju TNI Patriot NKRI.

Pertama, mengakselerasi pembangunan Sumber Daya Manusia TNI yang unggul dalam setiap penugasan, dilandasi dengan profesionalisme dan jiwa yang tangguh.

Kedua, meningkatkan kesiapan operasional satuan TNI, baik personel maupun alutsista, sehingga memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dan siap untuk digerakkan kapanpaun sesuai dengan kebutuhan.

Ketiga, memperkuat implementasi konsep gabungan yang telah diaktualisasikan melalui pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI.

Nantinya, Kogabwilhan I, II, III akan menjadi pelaksana tugas Panglima TNI dalam operasi dan latihan di wilayah masing-masing.

Keempat, memantapkan implementasi reformasi birokrasi dan kultur di tubuh TNI guna menunjang semua tugas dan tanggung jawab TNI dalam menegakan kedaulatan NKRI.

Janji Tak Ada Prajurit Arogan dan Sakiti Rakyat

Yudo mengaku akan mengerahkan segala upaya agar tidak ada lagi prajurit TNI yang bersikap arogan dan menyakiti rakyat.

"TNI harus selalu menyatu dan hadir di tengah rakyat sebagai problem solver dan harus bersikap humanis," kata Yudo.

"Apabila nantinya saya dipercaya menjadi Panglima TNI, saya akan mengerahkan segala dan upaya agar tidak ada lagi oknum-oknum TNI yang melakukan hal tidak terpuji serta bersikap arogan yang dapat merugikan dan menyakiti hati rakyat," imbuhnya.

Eks Pangkogabwilhan I itu mengatakan sebagai tentara rakyat, prajurit TNI harus memiliki karakter tegas namun humanis, disegani tapi bukan ditakuti. Ia juga menekankan prajurit TNI harus bersikap sederhana dan membantu negara dalam mengatasi kesulitan rakyat.

Sinergitas TNI dengan Komponen Pertahanan Keamanan Lain

Yudo menekankan pentingnya sinergitas dalam menghadapi disrupsi global yang sangat dinamis. Sinergitas itu dibagi dalam tiga perisai.

Pertama, keterpaduan komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung dalam perisai pertahanan negara. Kedua, sinergitas TNI dan polri dalam perisai kamtibmas.

Saat memaparkan ini, Yudo sempat melempar candaan.

"Mohon izin ibu, bapak ini ada foto sinergitas TNI-Polri, saya kira tidak perlu diragukan lagi pak karena sejak tahun '91 kami sudah bersinergi," kata Yudo yang disambut tepuk tangan dan gelak tawa anggota DPR yang hadir.

Foto yang ditampilkan dalam presentasi Yudo memperlihatkan dirinya dengan sang istri yang merupakan perwira menengah Polri. Istri Yudo diketahui bernama AKBP Veronica Yulis.

"Jadi sinergitas TNI-Polri itu baru didengungkan waktu itu tahun 2015 kalau gak salah, tapi waktu itu saya sudah menyampaikan sudah men-declare bahwa saya sudah solid. 'Loh kenapa pak Yudo kok solid?'. Lha ini istri saya saja Polri pak," seloroh Yudo.

Baca halaman selanjutnya.

Penanganan di Papua hingga Kesejahteraan Prajurit


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :

TOPIK TERKAIT