Walkot soal Parkir Liar di GI: Pengelola Akan Ajukan Tambah Lahan

CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2022 01:11 WIB
Walkot Jakpus mempersilakan pengelola Mall GI mengajukan permohonan tambah lahan untuk memenuhi kebutuhan parkir pengunjung.
Ilustrasi. Walkot Jakpus mempersilakan pengelola Mall GI mengajukan permohonan tambah lahan untuk mengatasi parkir liar di sekitar mall. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan pengelola Mall Grand Indonesia (GI) akan mengajukan permohonan penambahan lahan parkir untuk pusat perbelanjaan tersebut.

Hal itu disampaikannya merespons adanya kritik soal marak parkir liar di sekitar GI.

"Mereka akan meminta permohonan ada penambahan lahan parkir. Supaya lahan parkir GI kan sudah ada 3 lantai, dia minta ada penambahan," kata Dhany di Balai Kota Jakarta, Selasa (6/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mempersilakan pengelola untuk mengajukan permohonan itu. Menurut Dhani, permohonan itu diajukan untuk memenuhi kebutuhan.

"Secara prinsip diajukan saja perizinannnya. Ini kan dalam rangka supply-demand seimbang," ucapnya.

Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan sebelumnya meminta Pemprov DKI melakukan audit parkir liar yang menyebabkan kemacetan.

Tigor mendorong evaluasi Dinas Perhubungan untuk menertibkan dan memperbaiki manajemen parkir, lantaran menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar.

Ia menilai sejauh ini aliran dana parkir liar yang disebut bisa mencapai Rp500 miliar per tahun belum jelas. Transparansi pengelolaan uang itu dipertanyakan.

Tigor juga menyoroti harga yang diminta juru parkir liar melebihi ketentuan Pemprov DKI.

Tigor mencontohkan parkir liar di Jalan Jatinegara Timur depan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur tidak sesuai ketentuan Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 buat mobil.

"Parkir di kawasan parkir liar di jalan Jatinegara itu motor Rp3.000 dan mobil Rp10.000," ujar dia.

Lalu dia mengatakan kawasan parkir liar di Grand Indonesia bisa diisi ribuan motor. Misalnya 5.000 motor per hari maka pendapatannya Rp50 juta per hari, Rp15 miliar sebulan dan Rp18 miliar setahun.

(yoa/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER