Amnesty International Indonesia (AII) mengungkapkan kapal para pengungsi dari Rohingnya terombang-ambing di laut lepas Aceh, Selat Malaka.
Direktur AII Usman Hamid mengatakan mereka membutuhkan bantuan dari Indonesia dengan segera, sebab kondisi mereka memprihatinkan.
"Kami menerima laporan bahwa setidaknya satu kapal pengungsi Rohingya saat ini berada di lepas pantai Aceh, Indonesia (di Selat Malaka) dan membutuhkan bantuan kemanusiaan yang mendesak," kata Usman dalam keterangan tertulis, Kamis (15/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usman menjelaskan bahwa kapal tersebut diperkirakan membawa 180-200 orang. Sepertiga di antaranya merupakan perempuan, 16 masih anak-anak. Mereka dalam kondisi kelaparan.
"Laporan ini juga menyebutkan, para pengungsi dalam kondisi memprihatinkan tanpa makanan dan air yang memadai," ujarnya.
Usman menyebut orang-orang Rohingya telah melakukan perjalanan berbahaya di laut untuk melarikan diri dari penganiayaan. Kondisi perahu mereka seringkali sangat memprihatinkan.
"Penundaan bantuan kemanusiaan dapat membuat nyawa para pengungsi semakin terancam," ucap dia.
Usman berkata AII mendesak agar pemerintah Indonesia segera membantu mereka. AII meminta kapal mereka diizinkan mendarat dengan selamat.
"Kami mendesak pemerintah @HumasBakamlaRI @Kemlu_RI @mohmahfudmd segera selamatkan nyawa pengungsi dengan mengoordinasikan misi pencarian dan penyelamatan kapal," ujar dia.
"Serta mengizinkan pengungsi mendarat dengan selamat, dan memberi bantuan kemanusiaan untuk selamatkan pengungsi," imbuhnya.
Warga Rohingya mengungsi dari Myanmar sejak tindakan kekerasan dan diskriminasi pemerintahan Myanmar.
Insiden pada 2017 itu memaksa lebih dari satu juta Rohingya tinggal di kamp-kamp kumuh di Bangladesh. Mereka juga mencoba mengungsi ke berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Pada November lalu, setidaknya 229 orang pengungsi Rohingya terdampar di Aceh. Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani membenarkan adanya pengungsi gelombang kedua yang tiba-tiba terdampar di pesisir Aceh Utara dengan menggunakan kapal kayu.