Polisi Amankan CCTV dan Tali di Kasus Tarik Tambang Maut Makassar

CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2022 02:30 WIB
Pihak kepolisian saat melakukan proses olah TKP tarik tambang yang menewaskan satu peserta. (CNN Indonesia/Muhammad ilham)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi mengamankan barang bukti dari insiden tarik tambang maut yang digelar Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) pada Minggu (18/12). 

Polrestabes Makassar mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV dan tali tambang yang digunakan.

Dalam insiden tersebut satu orang peserta meninggal dunia setelah kepala korban bernama Masyita terbentur beton pembatas jalan. Belasan peserta lainnya mengalami luka-luka akibat tali tambang sepanjang 1.540 meter itu putus.

"Barang bukti CCTV sama tali yang digunakan sudah diamankan dan CCTV-nya ada lima titik," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto, Selasa (20/12).

Dalam penyelidikan kasus tarik tambang maut tersebut, kata Budhi, rencananya penyidik akan juga melibatkan ahli untuk memberikan keterangan standardisasi keamanan dan tali yang digunakan pada upaya pecah rekor MURI tarik tambang melibatkan 5.000 orang tersebut.

"Nanti kita akan libatkan ahli," ujarnya.

Terkait izin kegiatan pemecahan rekor tarik tambang tersebut, Kapolrestabes Makassar menerangkan, bahwa pihak penyelenggara telah mengantongi izin kegiatan. Namun, kata dia, ada izin atau tidak ada kaitannya jika ada peristiwa pidana dalam insiden itu.

"Izin tidak atau ada izin itu, tidak ada kaitan peristiwa pidana. Penyelenggara sudah memiliki izin yang dikeluarkan oleh Polres," ungkapnya.

Sementara ini, kata Budhi pihak penyidik masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan barang bukti dan sembilan orang saksi telah dimintai keterangan.

"Penyidik sedang merekonstruksi apakah ada pidana atau tidak.Ketika itu peristiwa pidana, maka kita akan cari siapa pelakunya," jelasnya.

Kapolrestabes Makassar menegaskan penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang terlibat dalam acara tarik tambang maut tersebut.

"Semua yang terlibat akan kita periksa. Semua masih proses ini," imbuhnya.



(mir/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK