Kapal TNI AL Dikerahkan Menuju Pulau Bawean Imbas Cuaca Buruk
Banjir bandang dan cuaca ekstrem yang melanda Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur membuat akses menuju pulau tersebut terganggu.
Transportasi pelayaran menuju pulau itu terkendala ketinggian gelombang laut, begitu pun sebaliknya. Akibatnya penduduk terisolir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPDB Jawa Timur Gatot Soebroto mengerahkan personel dan bantuan menuju ke Bawean. Mereka akan menaiki Kapal milik TNI Angkatan Laut (AL) KRI dr Soeharso.
"Bupati Gresik, sudah berkomunikasi dengan TNI AL untuk menyediakan angkutan pelayaran dari Surabaya ke Bawean, rencananya besok akan dikirim kapal dari (Pelabuhan) Perak ke Bawean," kata Gatot kepada CNNIndonesia, Rabu (28/12).
Kapal TNI AL ini dikerahkan membantu transportasi yang terkendala karena cuaca buruk dan gelombang tinggi.
"Untuk penangan saat ini terkendala dengan angkutan, karena sebagaimana diprediksi oleh BMKG intinya satu pekan ke depan ketinggian gelombang laut itu antara 2,5 sampai 6 meter, sehingga tidak akan ada pelayaran ke Bawean kecuali kapal besar," kata dia.
Nantinya kapal itu akan membawa ratusan personel BPBD dan dinas terkait. Mereka akan melakukan pendataan dan penanganan, serta membawa bantuan sembako yang dibutuhkan penduduk.
Selain itu, kapal itu juga akan mengangkut sejumlah warga Bawean yang berada di Surabaya dan sekitarnya. Mereka akan pulang ke daerahnya.
"Itu untuk mengangkut penduduk Bawean yang ada di Surabaya dan sekitarnya yang mau pulang, serta mengangkut personel BPBD, Perhubungan yang akan melakukan pendataan dan penanganan yang dibutuhkan," pungkasnya.
Sebelumnya, cuaca ekstrem melanda Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Akibatnya sejumlah wilayah diterjang banjir bandang. Beberapa jembatan yang jadi akses utama antardesa juga terputus.
Kepala Desa Gunungteguh Abdul Haris mengatakan jembatan yang terputus itu ialah penghubung antara Desa Gunungteguh dengan Patarselamat di Kecamatan Sangkapura.
Haris menjelaskan jembatan itu terputus setelah wilayahnya diguyur hujan intensitas tinggi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari Selasa (27/12).
"Kami berharap ada langkah taktis dan cepat dari pemerintah untuk penanganan hal tersebut," kata Haris.
Tak hanya itu, cuaca ekstrem itu juga menyebabkan sejumlah dusun di berbagai desa di Pulau Bawean diterjang banjir bandang. Seperti Dusun Dayabata, Desa Sawahmulya, hingga ke Desa Kotakusuma dan Alun-alun Sangkapura. Ketinggian bahkan mencapai dada orang dewasa.
Kemudian banjir bandang di wilayah Kecamatan Tambak terjadi di Desa Telukjatidawang. Banjir datang saat malam hari. Jembatan yang jadi penghubung empat desa juga ambrol.
(frd/isn)