Akun Twitter Kejari Gowa Diretas Buntut Beda Tuntutan Ferdy Sambo Cs

CNN Indonesia
Kamis, 19 Jan 2023 13:36 WIB
Akun Twitter milik Kejari Gowa, Sulawesi Selatan, diretas usai jaksa penuntut umum membacakan tuntutan terhadap Ferdy Sambo dan para terdakwa pembunuhan Yosua. Akun Twitter milik Kejari Gowa, Sulawesi Selatan, diretas usai jaksa penuntut umum membacakan tuntutan terhadap Ferdy Sambo dan para terdakwa pembunuhan Yosua. iStock/gorodenkoff
Makassar, CNN Indonesia --

Akun Twitter milik Kejaksaan Negeri (Kejari) Gowa, Sulawesi Selatan, diretas usai jaksa penuntut umum (JPU) membacakan tuntutan terhadap Ferdy Sambo dan para terdakwa pembunuhan Brigadir J.

Para terdakwa dituntut jaksa dengan hukuman berbeda-beda, seperti terdakwa, Ferdy Sambo dituntut hukuman penjara seumur hidup, kemudian istrinya, Putri Chandrawathi hanya dituntut selaman 8 tahun dan Richard Eliezer atau Barada E dituntut 12 tahun, selaku Justice Collaborator.

Dalam cuitan peretas menyebutkan bahwa akun Twitter milik Kejari Gowa dipinjam.

"Akunnya dipinjam dulu sebentar ya," cuit peretas.

Kemudian peretas kembali memposting sebuah gambar berisikan tentang hasil tuntutan Barada E yang dituntut selama 12 tahun dan membandingkannya dengan tuntutan dari istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi yang hanya 8 tahun penjara.

"Berkata jujur : 12 tahun penjara. Berkata bohong : 8 tahun penjara. JPU nya TOLOL !!. "SAYA TIDAK TAHU YANG MULIA". Welcome to Indonesia #opposite6890," cuitnya lagi.

Cuitan tersebut mendapatkan tanggapan dari netizen yang kaget melihat cuitan tersebut.

"Apa akun kejari gowa dihack ? Kok bisa postingannya teledor... ??," tulis akun @puangmahamung.

Kembali lagi peretas memposting sebuah cuitan dengan mengatakan bahwa akun Twitter Kejari Gowa dipinjam selama satu minggu.

"Akunnya dipinjam dulu ya, minggu depan di balikin suerr," cuitnya.

Kejari Gowa melalui akun instagram telah mengklarifikasi akun Twitter milik Kejari Gowa diretas.

"Atas nama Kejari Gowa melakukan klarifikasi perihal akun Twitter Kejari Gowa yang telah diretas atau dihack dan disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab dengan memposting tuntutan jaksa terhadap kasus pembunuhan Brigadir J," tulisnya.

Sementara itu, Kepala Kejari Gowa, Yeni Adriani membenarkan bahwa akun Twitter Kejari Gowa diretas.

"Kami di-hack," kata Yeni, Kamis (19/1).

Yeni membantah pihaknya yang memposting terkait hasil tuntutan para terdakwa dalam kasus pembunuhan Brigadir Josua di akun Twitter Kejari Gowa.

"Masuk akal kah kami berbuat begitu," tuturnya.

Pihak Kejari Gowa belum memberikan keterangan terkait langkah yang akan dilakukan setelah akunnya diretas.

(mir/gil)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER