Kepolisian menemukan rangkaian fakta baru yang menunjukkan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi tewas diracun karena dinilai mengetahui aksi pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat.
Tiga tersangka dalam kasus satu keluarga di Bantargebang tewas itu adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
"Ketiganya orang dekat para korban, bahkan salah satu pelaku merupakan suami dari korban," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (19/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai ditangkap, tiga tersangka itu langsung diperiksa secara intensif penyidik. Kepada penyidik, para tersangka mengaku melakukan serangkaian pembunuhan yang terkait itu.
"Berdasarkan pengakuan melakukan sebuah perjalanan perjuangan pembunuhan. Ternyata, korban meninggal dunia di Bekasi ini dibunuh karena mengetahui para tersangka ini melakukan tindak pidana lain," tutur Fadil.
"Apa tindak pidana lain itu, mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," lanjutnya.
Sebelumnya, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya berangkat ke Cianjur sebagai bagian dari pengembangan penyelidikan atas kasus kematian keluarga di Bantargebang. Di Cianjur, tim menemukan tiga buah lubang yang berisi kerangka manusia yang juga korban dari aksi para tersangka.
Pada lubang pertama, ditemukan kerangka anak kecil diduga bernama Bayu. Lubang kedua ditemukan dua kerangka diduga atas nama Noneng dan Wiwin.
Lubang terakhir berisi satu kerangka tulang diduga atas nama Farida.
Tak hanya itu, di Garut juga ditemukan satu kerangka manusia yang juga korban para tersangka. Korban ini sempat dibuang ke laut, namun ditemukan warga dan akhirnya dikuburkan secara layak.
"Pengakuan tersangka masih ada satu kerangka lagi, masih dalam pencarian," ucap Fadil.
Sebelumnya, lima orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tergeletak di sebuah rumah kontrakan di daerah Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1). Mereka diduga keracunan dengan mulut mengeluarkan busa.
Peristiwa ini terungkap saat seorang warga mendengar suara rintihan perempuan dari rumah kontrakan tersebut. Saksi lantas mencoba mengecek rumah tersebut.
Saksi pun melihat ke dalam rumah kontrakan dan melihat di ruang tamu ada dua orang dalam keadaan mulut berbusa. Setelah dicek lebih lanjut ke dalam rumah ditemukan ada tiga orang lainnya yang juga dalam kondisi serupa. Tiga orang tewas dalam peristiwa ini, dua lainnya dirawat di rumah sakit dan kondisi membaik.
(dis/isn)