Puluhan Mahasiswa UNY Geruduk Rektorat Tuntut Perombakan UKT

CNN Indonesia
Kamis, 19 Jan 2023 20:01 WIB
Mahasiswa UNY menggelar demo di Gedung Rektorat untuk mendesak perbaikan menyeluruh pada sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT). (CNN Indonesia/Tunggul)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar demo di Gedung Rektorat untuk mendesak perbaikan menyeluruh pada sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Aksi diikuti sekitar 20 mahasiswa dan dijaga petugas keamanan kampus. Para pedemo mendesak Rektor UNY Sumaryanto untuk menemui mereka dan membahas persoalan UKT.

Para mahasiswa membawa dua buah spanduk besar, salah satunya berbunyi 'UKT Kian Tinggi, Saatnya Revolusi'. Berjam-jam mereka menunggu, sang rektor tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"Mana ini, Pak Rektor. Anak-anaknya mau nemui masa nggak ditemui," kata salah seorang peserta aksi, Kamis (19/1).

"Rektor jangan tuli, jangan buta, jangan jadi pengecut. Kami cuma mau audiensi," pekik peserta demo. "Katanya yang paling sedih, katanya mau jadi bapak asuh, mana ini rektor," sahut peserta demo lainnya.

Koordinator aksi, Bunbun Darmawan mengatakan massa aksi mendesak kampus memperbaiki tata kelola penentuan UKT di UNY.

Hasil survei milik gerakan kolektif UNY Bergerak dan LPM Ekspresi UNY menemukan ada 97 persen dari seribu lebih responden yang menyatakan UKT mereka jauh melampaui kondisi perekonomian keluarga.

"Satu poin yang paling kami soroti adalah keputusan rektor bahwa untuk penurunan UKT itu minimal (syaratnya) orangtua harus meninggal. Padahal di Permendikbud untuk penurunan UKT bahwa kondisi ekonomi mahasiswa itu sudah cukup menjadi syarat penurunan UKT," kata Bunbun.

Para pendemo turut menyoroti hasil survei yang menemukan sebanyak 160 mahasiswa mempertimbangkan mengambil cuti kuliah lantaran kesulitan membayar UKT karena masalah ekonomi.

Peserta aksi pun menuntut penambahan skema penyesuaian UKT berdasarkan kondisi sosial ekonomi mahasiswa; perbaikan indikator dalam pengajuan penyesuaian UKT yang juga melibatkan mahasiswa dalam perumusannya; perubahan tenggat waktu pembayaran; serta membuat mekanisme banding atau pengajuan penyesuaian UKT bagi mahasiswa semester I.

Setelah menunggu sekian lama, pihak kampus diwakili Direktur Perencanaan dan Keuangan UNY, Sukirjo datang menemui para pengunjuk rasa untuk merespons tuntutan mahasiswa. Ia mewakili Rektor UNY Sumaryanto yang berhalangan hadir karena ada panggilan tugas.

"Itu kapasitasnya saya akan menampung dengan diskusi. Bukan saya menjawab tidak, iya. Semua masukan teman-teman tadi yang bagus kita diskusikan, termasuk mengevaluasi indikator (penyesuaian UKT), perbaikan ke depan. Ada masa sanggah, akan kita bantu," ujar Sukirjo.

Sukirjo menyampaikan bahwa kampus akan memperpanjang waktu pembayaran UKT selama maksimal tiga hari dari jatuh tempo awal pada 20 Januari 2023.

"Perpanjangan untuk waktu bayar. (Alasan 2-3 hari waktu tambahan) agar dia bisa kuliah, lebih dari itu nanti tidak bisa perwalian tidak bisa kuliah karena waktunya sudah diatur sedemikian rupa. Maksimal cuma dua atau tiga hari," tutupnya.

(kum/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK