Hal unik yang terungkap dalam kasus pembunuhan berencana dan berantai yang dilakukan Wowon Cs adalah kedua rekan Wowon, yakni Solihin dan Dede tidak mengetahui identitas asli Aki Banyu yang memberikan perintah untuk membunuh dengan cara mencekik dan meracun para korban.
"Ternyata tersangka Wowon ini berperan sebagai Aki Banyu yang memerintahkan (Solihin dan Dede) untuk melakukan pembunuhan terhadap para korban," kata Hengki.
Solihin dan Dede baru mengetahui identitas asli Aki Banyu, yakni Wowon setelah tersangka ditangkap pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tokoh yang dianggap sakral itu Wowon. Bahkan tersangka Solihin dan Dede setelah sekian tahu bahwa itu adalah Wowon pas ditangkap itu," tuturnya.
Menurut Hengki, salah satu alasan yang menyebabkan Solihin dan Dede tak mengetahui identitas asli Wowon sebagai Aki Banyu yakni kepiawaian Wowon dalam mengubah suara.
"Si wowon ini punya pekerjaan lain. Profesinya adalah dalang, jadi suaranya bisa berubah-berubah. Sudah dipraktekkan pada saat pemeriksaan kemarin," kata Hengki sambil menirukan gaya dalang Wowon.
Selama pemeriksaan, kata Hengki, Wowon memberikan kesaksiannya sembari menirukan gaya seorang dalang.
Bahkan Wowon lebih fasih memberikan keterangannya saat bergaya bak dalang.
"Yang jelas, yang unik pada saat memeriksa si Wowon ini kalau ditanya langsung susah. Tapi, kalau jadi dalang kebuka semua itu. Sambil dalang, dia (beri tahu) di mana korbannya, disimpan di sini. Ini fakta kejadiannya," beber Hengki.
Kendati begitu, Hengki masih mendalami perihal keahlian wayang milik Wowon ini.
"Jadi ini masih kita dalami, yang jelas dia punya keahlian sebagai dalang," ujar Hengki.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Neng Ayu (5) anak yang selamat dari aksi pembunuhan Wowon Cs, kini berada di bawah pengawasan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bekasi Kota.
Perlindungan tersebut dibutuhkan untuk menghilangkan trauma Neng Ayu.
"Untuk menghilangkan traumatis dan memori yang bersifat negatif ini ada penanganan khusus," ujar Trunoyudo.
Menurut Trunoyudo, pihak keluarga bersedia menerima perawatan di KPAD Bekasi Kota dan sudah dihubungi agar berkordinasi dengan pihak Polres Metro Bekasi Kota.
"Namun hal itu juga jadi pertimbangan KPAD untuk berkordinasi dengan keluarga dan siapa yang lebih tepat untuk merawat anak tersebut," tuturnya.
Polisi sebelumnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Dede, dan Solihin alias Duloh.
Pengungkapan kasus ini berawal dari kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Saat ditemukan, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan.
Namun, ternyata ketiganya dibunuh dengan cara diracun hingga dicekik. Setelah ditelusuri, total korban tewas perbuatan Wowon Cs tersebut mencapai sembilan orang.
(psr/mnf/isn)