Pengungkapkan kasus kematian satu keluarga ini menjadi gerbang terbukanya rentetan aksi pembunuhan Wowon cs. Sembilan nyawa disebut melayang di tangan mereka.
Hingga kini belum diketahui secara pasti bagaimana runtutan waktu kematian enam korban lain. Hanya waktu kematian tiga korban di Bekasi yang baru terungkap.
Empat korban tewas ditemukan di wilayah Cianjur. Mereka dikubur dalam tiga lubang yang ada di dalam rumah. Lubang itupun dicor agar tak diketahui orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Noneng, Wiwin, Bayu serta Farida. Merekalah yang harus kehilangan nyawanya di tangan Wowon cs dan dikuburkan di Cianjur.
Wiwin merupakan satu dari enam istri Wowon. Sementara Noneng adalah ibu dari Wiwin. Lalu Farida adalah seorang tenaga kerja wanita (TKW).
Persoalan uang dan laki-laki lain menjadi motif Wowon nekat membunuh keduanya. Noneng selalu berkata kepada Wowon, Noneng yang juga bekerja sebagai TKW tak pernah mengirim uang.
Pengakuan Noneng berbeda dengan Wiwin. Ia mengatakan kepada Wowon selalu mengirim uang. Wowon pun dendam.
Dendam Wowon semakin menjadi saat Wiwin kembali ke Indonesia dan membawa laki-laki. Padahal, menurut Wowon, harusnya dia sebagai suamilah yang menjadi tujuan Wiwin untuk pulang.
"Wiwin itu pulang dari Malaysia bawa laki-laki orang Batam, katanya gitu. Seharusnya kalau pulang dari arah mana juga harusnya pulang ke rumah suami, nah dia pulangnya ke rumah mertua saya gitu, aku dicuekin. Nah itu aku merasa dendam," ungkapnya, Kamis (2/2).
Fakta lain terungkap. Duloh sang eksekutor ternyata sempat mengajak Noneng berhubungan badan sebelum membunuhnya.
Ajakan Duloh untuk berhubungan badan muncul saat Noneng menagih uang Rp25 juta kepada dirinya. Ajakan Duloh pun disambut Noneng. Nahas, usai berhubungan badan, nyawa Noneng melayang.
Bayu yang turut menjadi korban, ternyata masih berusia dua tahun. Bahkan, ia adalah anak Wowon dengan istrinya Maemunah, yang tewas di Bekasi.
Hidup Bayu harus berakhir tragis di tangan Duloh lantaran Wowon menganggap anaknya selalu rewel. Kata Wowon, dia malu dengan para tetangga.
"Anak itu rewel sekali, setiap detik, setiap jam, setiap malam, padahal dikasih jajan, nangis terus," ungkap Wowon, Kamis (2/2).
Korban lainnya adalah seorang TKW bernama Siti Fatimah. Dari penyelidikan, Siti bukan tewas di tangan Duloh, sosok yang selalu berperan sebagai eksekutor dalam rangkaian pembunuhan berantai ini.
Nyawa Siti justru melayang di tangan Noneng, mertua Wowon dan juga salah satu korban tewas dalam kasus ini.
Bermula saat Siti menagih janji Wowon soal keuntungan dari hasil penggandaan uang yang dilakukan. Siti lalu diminta pergi ke Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB) untuk mengambil uang tersebut.
Wowon kemudian juga meminta mertuanya, Noneng untuk mengantar Siti ke Mataram. Ternyata, Wowon tak hanya memberikan perintah mengantar, tapi juga menghabisi nyawa Siti.
"(Yang membunuh Siti) Noneng, karena diperintah oleh Wowon, dia mendorong Siti ke laut di Surabaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (20/1).
Perintah itu dilakukan Noneng. Siti pun tewas. Jasad Siti kemudian ditemukan oleh warga dan akhirnya dibawa ke kampung halamannya di Garut untuk dimakamkan secara layak.
Halimah korban lain dari serial killer Wowon cs ini. Ia adalah salah satu istri Wowon. Menariknya, ia juga merupakan ibu dari istri Wowon lainnya, Maemunah.
Saat meninggal, Halimah masih berstatus sebagai istri sebagai istri Wowon. Setelah kepergian Halimah, barulah Wowon menikah dengan Maemunah.
Namun, Duloh mengaku Halimah meninggal bukan karena dibunuh. Melainkan, karena sakit rahim yang dideritanya.
Kepolisian telah membongkar makam Halimah di Cililin, Bandung untuk dilakukan proses ekshumasi. Tujuannya untuk mengungkap penyebab kematian Halimah.
Bahkan, nyaris ada korban kesepuluh yang akan dihabisi oleh Wowon cs. Dia adalah Ujang Zaenal Mustofa, tetangga Wowon di Cianjur. Ujang akan dihabisi nyawanya dengan dalih membuang sial setelah Wowon cs menghabisi tiga nyawa di Bekasi.
Upaya pembunuhan terhadap Ujang pun serupa dengan yang mereka lakukan terhadap Maemunah dan dua anaknya. Yakni, mencampurkan racun ke dalam kopi. Ujang pun meminumnya.
Beruntung, Ujang lolos dari maut. Ia hanya sempat menjalani perawatan selama empat hari di rumah sakit.
Pembunuhan berantai bukan satu-satunya kejahatan yang dilakukan oleh Wowon cs. Terungkap, mereka juga melakukan aksi penipuan penggandaan uang dengan kekuatan spiritual terhadap 11 orang TKW yang bekerja di luar negeri.
Bahkan, ditemukan aliran dana hingga Rp1 miliar dalam kasus penipuan oleh Wowon cs ini. Rupanya uang itu berasal dari para TKW yang tiap bulannya rutin mengirimkan dana ke Wowon cs.
Belasan TKW korban penipuan Wowon cs ini adalah Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hanna, Nene, dan Sulastini. Dari belasan orang ini, dua orang telah tewas di tangan Wowon cs, yakni Farida dan Siti Fatimah.
Uang dari para korban ini ditampung dalam sebuah rekening atas nama Dede. Namun, kartu rekening itu dipegang langsung oleh Wowon.
Wowon memiliki cara tersendiri untuk menggaet para korban. Ia memperlihatkan aksi mengubah nominal uang di dalam amplop.
Misalnya, dari yang awalnya Rp5.000, dengan trik yang dikakukan Wowon, uang itu berubah menjadi Rp10.000 ataupun Rp50.000.
Selanjutnya: Tipu daya Aki Banyu