Berbekal keahliannya dalam mendalang, Wowon mampu membuat berbagai karakter suara. Modal inilah yang dimanfaatkan Wowon untuk menciptakan sosok 'Aki Banyu' di tahun 2016.
Sosok ini sangat dipercaya oleh para korban penipuan. Bahkan dua rekan Wowon, Duloh dan Dede juga percaya akan keberadaan sosok 'Aki Banyu' ini. Mereka baru tahu sosok itu adalah fiktif setelah ditangkap pihak kepolisian.
Polisi menyebut aksi penipuan Wowon ini turut dibantu oleh dua orang TKW, yakni Yeni dan Siti Fatimah. Meski membantu, nyatanya keduanya juga menjadi korban tipu daya Wowon. Bahkan, Siti Fatimah harus kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yeni pun nyaris kehilangan nyawanya. Dua kali Wowon cs berupaya menghabisi nyawa Yeni, dan berujung gagal. Dalam upaya terakhir, Yeni bahkan sudah dalam keadaan terikat kain dan dicekik, namun ia melawan.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut aksi penipuan Wowon cs seperti layaknya sistem multi level marketing ( MLM). Alhasil, penipuan ini pun terus menyebar luas hingga berhasil menggaet 11 korban.
"Sistem yang seperti MLM ini sedang kami telusuri betul. Mereka ada downline-downline. Jadi dari Siti misalnya, mengajak temannya lagi supaya mengirim ke Wowon supaya bisa digandakan dan sebagainya," kata dia, Selasa (24/1).
Korban TKW atas nama Hana dan Aslem telah berhasil dimintai keterangan oleh pihak berwajib. Tak pernah mendapat keuntungan, mereka justru harus merugi, bahkan hingga ratusan juta rupiah.
Aslem misalnya, secara rutin mengirim uang kepada Wowon cs selama enam tahun. Ia buntung hingga Rp288 juta akibat aksi penipuan penggandaan uang. Hana juga merugi sekitar Rp75 juta setelah secara rutin mengirim uang selama dua tahun.
Tak hanya kehilangan uang, nyawa para TKW ini nyatanya juga terancam. Wowon cs tak segan membunuh mereka jika terus menagih uang hasil penggandaan uang.
Tak akan berhenti melakukan penipuan dan pembunuhan selama tak tertangkap. Begitu kata Wowon.
Duloh, sang eksekutor pun siap menjalankan perintah Wowon untuk membunuh para korban. Uang Rp500 juta dan kesuksesan menjadi motif Duloh.
Imbalan uang Rp100 juta juga menjadi dasar Dede masih setia membantu Wowon. Beda dengan Duloh, Dede sudah mendapat dan menggunakan uang itu. Untuk mancing, kata dia.
Sosok fiktif Aki Banyu juga menjadi alasan Duloh dan Dede. Mereka tak bisa membantah apa yang sudah diperintahkan Aki Banyu. Meskipun, sosok itu nyatanya adalah Wowon, namun mereka sudah kadung percaya.
Hingga kini, polisi masih mendalami penipuan dan pembunuhan berantai Wowon cs. Pengumpulan berbagai alat bukti terus dilakukan guna mengungkap kasus ini secara terang benderang.
(dis/ain)