Cegah Stunting, Jokowi Minta Semua Puskesmas Dilengkapi Antropometri
Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk melengkapi semua pusat layanan masyarakat (puskesmas) dengan alat ultrasonografi (USG) dan perlengkapan antropometri.
Dia ingin pemenuhan kebutuhan alat-alat itu beres tahun ini. Kebijakan itu dibuat sebagai dukungan pencegahan stunting di semua daerah.
"Sesuai dengan dengan perintah Bapak Presiden, Pak Menkes menyiapkan tahun ini harus sudah tuntas untuk USG dan antropometri," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/2).
Muhadjir menjelaskan alat-alat itu penting untuk mendeteksi dini potensi stunting. Dia menyatakan calon bayi stunting bisa diketahui sejak dalam kandungan melalui sejumlah pemeriksaan.
Dia mengakui belum semua puskesmas dilengkapi alat-alat itu. Ia juga memahami tak semua pemerintah daerah mampu menyediakan dana untuk membeli alat-alat tersebut.
Muhadjir memastikan pemerintah pusat akan memberi bantuan dana untuk membeli USg dan antropometri. Dia akan bertanya ke pemda setiap kunjungan ke daerah.
"Kalau mereka keberatan karena mungkin memang size fiskalnya kecil, ya makanya ini sekarang mau DAK (dana alokasi khusus) dari Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi mencanangkan program penurunan angka prevalensi stunting hingga tahun 2024. Dia ingin prevalensi turun ke 14 persen sebelum ia mengakhiri masa jabatan.
Pada tahun 2014, angka prevalensi stunting Indonesia sebesar 34 persen. Angka itu terus menurun setiap tahun. Pada 2022, prevalensi stunting ada di angka 21,6 persen.
(dhf/bmw)