Beredar Surat Anies: Utang ke Sandi Lunas Jika Menang Pilgub DKI

CNN Indonesia
Jumat, 10 Feb 2023 22:52 WIB
Beredar dokumen surat perjanjian utang Anies Baswedan untuk keperluan pembiayaan kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Beredar dokumen surat perjanjian utang Anies Baswedan untuk keperluan pembiayaan kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. (cnn indonesia/ Thohirin).
Jakarta, CNN Indonesia --

Beredar dokumen surat perjanjian utang Anies Baswedan untuk keperluan pembiayaan kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Isi dokumen itu ada tujuh poin kesepakatan. Salah satu isinya menjelaskan Anies berutang Rp42 miliar kepada Sandiaga Salahudin Uno, pasangannya sebagai cawagub ketika maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

Utang itu dipinjamnya tanpa jaminan dan bunga untuk keperluan kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengakui meminjam uang kembali sebesar Rp 42.000.000.000,00 (empat puluh dua miliar rupiah) dari Bapak Sandiaga S. Uno tanpa jaminan dan tanpa bunga (Dana Pinjaman III) pada tanggal sebagaimana disebut di bawah ini untuk keperluan pemenuhan kewajiban 70 persen dari total biaya pada Kampanye Putaran II Pilkada DKI 2017 (total biaya Rp60 miliar) di mana Dana Pinjaman III tersebut akan diserahkan oleh Bapak Sandiaga S Uno langsung kepada Tim Kampanye," bunyi dokumen surat pernyataan 'pengakuan utang III' poin 2.

Anies juga mengetahui utang sebesar Rp42 miliar itu didapatkan dari pihak ketiga. Sandiaga, kata dia, menjamin secara pribadi pembayaran kembali utang tersebut kepada pihak ketiga. Meski demikian, Anies tak menjelaskan siapa pihak ketiga tersebut.

Anies pun berjanji dan bertanggung jawab mengembalikan dan membantu upaya pengembalian utang dengan syarat bila Anies-Sandi mengalami kekalahan dalam Pilgub DKI.

"Saya berjanji dan bertanggung jawab akan mengembalikan dan atau membantu upaya pengembalian Dana Pinjaman III tersebut jika Saya dan Bapak Sandiaga S Uno tidak berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017 dengan berkoordinasi dengan Pihak Penjamin," bunyi surat itu pada poin 6.

Meski demikian, Anies mengatakan utang itu akan lunas dengan sendirinya dengan syarat Anies-Sandi berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Dalam hal Saya dan Bapak Sandiaga S. Uno berhasil terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017, maka Bapak Sandiaga S. Uno berjanji untuk menghapuskan Dana Pinjaman I, II dan III serta membebaskan Saya dari kewajiban untuk membayar kembali Dana Pinjaman I, II dan III tersebut," bunyi poin kesepakatan nomor 7.

"Mekanisme penghapusan Dana Pinjaman I, II dan III tersebut akan ditentukan kemudian melalui kesepakatan antara Saya dan Bapak Sandiaga S. Uno," lanjutnya.

Dihubungi terpisah, Utusan Tim Kecil Anies Baswedan Sudirman Said mengaku sempat melihat poin-poin yang terkandung dalam dokumen surat utang yang diteken Anies tersebut.

"Dari point-point yang tertulis sepertinya sama dengan dokumen yang pernah saya lihat," kata Sudirman kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/2).

Sudirman mengatakan isi poin itu sudah sejalan dengan penjelasannya bahwa sudah tak ada persoalan utang piutang lagi antara Anies dan Sandi. Sehingga, ia menilai sudah sepatutnya persoalan ini disudahi.

"Sebenarnya penjelasan yang diberikan beberapa pihak sudah cukup. Apalagi dengan beredarnya fotocopy dokumen terkait. Sudah waktunya kita menyudahi kontroversi yang tidak perlu ini," kata dia.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Erwin Aksa Mahmud mengaku tak tahu ada perjanjian tersebut. Erwin sebelumnya enjadi sorotan usai mengungkap perjanjian utang piutang antara Anies dan Sandiaga saat Pilkada 2017 lalu.

"Saya enggak tahu ada perjanjian tersebut. Bukan itu yang saya liat," kata Erwin.

Sementara itu, Sandi tak membantah dirinya sempat meminjami uang kepada Anies saat keduanya maju sebagai cagub dan cawagub kala itu.

Dia bilang setelah dirinya melakukan Salat Istikharah dan meminta pertimbangan keluarga, Sandi tak ingin melanjutkan pembicaraan soal itu.

"Setelah saya Salat Istikharah, setelah saya menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini," ucap Sandi saat menghadiri Harlah Seabad NU di Jawa Timur, Selasa lalu.

Bila ditilik ke belakang, Anies-Sandi kemudian berhasil memenangkan pertarungan Pilgub DKI Jakarta tahun 2017. Mereka berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua.

Namun, Sandi kemudian melepaskan posisinya saat mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

(rzr/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER