Rekayasa Jalan Satu Arah Tangsel Tuai Pro dan Kontra

CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2023 13:08 WIB
Jalan satu arah yang diterapkan Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai pro-kontra di masyarakat. (CNN Indonesia/Panji Septo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jalan satu arah yang diterapkan Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai pro-kontra di masyarakat. 

Meski memperlancar jalan di pagi hari lantaran ruas menjadi lebih lebar, penerapan jalan satu arah tersebut juga dianggap menyita waktu dan memperpanjang jarak tempuh para pengguna jalan.

Dalam pantauan CNNIndonesia.com, jalur satu arah tersebut mengelilingi empat persimpangan, yakni Jalan Tekno Widya, Jalan Ciater Barat, Jalan Puspitek, dan Jalan Raya Serpong.

Dinas Perhubungan Kota Tangsel menerapkan kebijakan tersebut mulai Kamis (2/3). Jalan tersebut dibuka mulai pukul 06.00-09.00 WIB untuk pagi dan 16.00-18.30 WIB untuk sore.

Salah satu warga bernama Abdul (42) mengeluhkan kebijakan tersebut. Sebab, kebijakan tersebut membuatnya kerepotan saat hendak menuju Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.

"Ya itu apa fungsinya satu arah begitu. Ini imbauan dari masyarakat. Saya mau ke Kecamatan Setu harus ambil jalan mutar ke arah Pamulang dulu," ujar Abdul kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/2).

Ia juga mengeluhkan padatnya jalan saat kebijakan tersebut diberlakukan pada sore hari. Menurutnya, kebijakan tersebut tak memberi solusi karena kendaraan menumpuk di depan kiosnya.

"Itu kalau sore macetnya ampun-ampunan. Udah tau orang banyak yang pulang ke Bogor pasti lewat jalan ini. Kalau satu arah begini orang dari Serpong pasti lewat sini semua," kata dia.

Foto: CNN Indonesia/Panji Septo Raharjo
Jalan satu arah yang diterapkan Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai pro-kontra di masyarakat. Beberapa di antaranya, dari kalangan orang-orang tua yang tak paham jalan.

CNNIndonesia.com juga menemui seorang warga bernama Hartati (53) yang kebingungan di Kecamatan Setu lantaran tak ada angkutan umum mengarah ke RSU Hermina Serpong.

"Saya dari Rumpin, Kabupaten Bogor. Mau ke RSU Hermina. Ibu harusnya naik angkutan umum di situ (Kecamatan Setu) biasanya ada," tuturnya.

Saat mengetahui jalan tersebut harus memutar, dirinya ngotot ingin berjalan kaki melewati Jalan Raya Puspitek sepanjang 1,5 kilometer untuk mendaftar BPJS dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Ya udah, ibu jalan kaki saja lah lurus dari pada ibu ketinggalan. Biarin lah jauh juga, abis ibu takutnya kesiangan dokternya cuma sampai jam 11 siang," kata dia.

Pantauan CNNIndonesia.com terdapat rombongan pengendara motor yang menumpuk di depan Gudang Taman Tekno. Mereka mengaku ingin menyeberang menuju Jalan Hutama Karya (HK) yang ada di seberang jalan.

"Ini mau nyeberang doang ke depan enggak dibolehin sama petugas. Padahal cuma nyeberang aja, kota disuruh muter dulu ke lewat Ciater, Pamulang, dan Setu. Padahal tinggal nyeberang aja," ujar Rizky (27).

Kebijakan ini banyak ditolak oleh pengguna jalan. Beberapa spanduk protes terbentang di kawasan tersebut. 

"Satu arah bikin susah. Kebijakan bikin sengsara," tulis salah satu spanduk. "Tolak satu arah, kebijakan bikin ribet," tulis penolakan warga di pembatas jalan.

Foto: CNN Indonesia/Panji Septo
Jalan satu arah yang diterapkan Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai pro-kontra di masyarakat. Beberapa di antaranya, dari kalangan orang-orang tua yang tak paham jalan.

Upaya urai kemacetan

Menurut Kepala Seksi Dishub Tangsel Fiqa Permana, kebijakan tersebut merupakan upaya untuk mengurai kemacetan lalu lintas karena volume kendaraan yang membeludak.

"Iya (jalan memutar) itu searah jarum jam. Ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengurai kemacetan akibat aktivitas masyarakat, sekolah, ke pasar dan sebagainya," ujar Fiqa.

Fiqa mengatakan aktivitas sekolah, volume kendaraan saat jam berangkat kerja yang mengarah ke BSD menjadi sumber kemacetan. Menurutnya, kendaraan banyak berasal dari Gunung Sindur, Prumpung, Pamulang, dan Serpong.

"Sementara beban volume itu tidak menampung kapasitas jalan yang tersedia. Sehingga, kami memberlakukan satu arah. Akan tetapi, kami berupaya untuk memperlancar volume lalu lintas yang ada," kata dia.

Diklaim Menjadi Lebih Kondusif


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :