Dalam kegiatannya, Al-Irsyad lebih fokus pada pembinaan bidang pendidikan. Hal ini seiring dengan semangat tujuan organisasi yakni memurnikan tauhid, ibadah dan amaliyah Islam.
Sejak awal berdirinya. Al-Irsyad sudah membangun madrasah sebagai upaya untuk menyediakan tempat belajar alternatif bagi umat Islam. Tercatat Al-Irsyad sudah mendirikan ratusan sekolah formal berbagai jenjang dan lembaga pendidikan non-formal di seluruh Indonesia.
Selain lembaga pendidikan, Al-Irsyad mendirikan berbagai lembaga sosial dan pelayanan kesehatan. Seperti panti asuhan anak yatim, akademi perawat hingga rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelayanan kesehatan terbesar Al-Irsyad saat ini adalah RSU Al-Irsyad di Surabaya dan RS Siti Khadijah di Pekalongan. Al-Irsyad juga banyak mendirikan masjid-masjid untuk membantu ibadah umat Islam.
Al-Irsyad juga aktif dalam mempelopori komunikasi antar ormas Islam yang ada di Indonesia. Mereka tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mantan Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah Abdullah Djaidi masih tercatat sebagai Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi periode 2020-2025.
Al-Irsyad tercatat sebagai salah satu ormas Islam yang turut menyepakati bahwa Hari Santri ditetapkan pada 22 Oktober. Hari Santri pun menjadi agenda perayaan rutin tiap tahunnya sejak ditetapkan oleh Presiden Jokowi sejak 2015 lalu.
(rzr/isn)