Inspektorat DKI Akan Panggil Lagi Pejabat Dinas Perumahan soal Flexing

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2023 17:57 WIB
Inspektur Provinsi DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat mengatakan sebelumnya Selvy telah diperiksa pada Senin (10/4). Namun pemeriksaan diklaim tak cukup sekali.
Ilustrasi LHKPN. Kemestian yang dilakukan pejabat negara untuk melaporkan harta kekayaan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Inspektorat DKI Jakarta membuka kemungkinan kembali memeriksa Kasie Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasan Permukiman Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Utara, Selvy Mandagi buntut dugaan perilaku flexing atau pamer kekayaan di media sosial.

Inspektur Provinsi DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat mengatakan sebelumnya Selvy telah diperiksa pada Senin (10/4). Menurutnya, pemeriksaan tidak cukup dilakukan sekali.

"Kemarin udah dipanggil...kan tidak cukup satu hari, kita harus konfirmasi berulang kali," kata Syaefuloh di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut sejauh ini pihaknya belum berencana untuk memanggil anak dari Selvy.

"Sementara ibunya dulu, yang pasti kita akan hati-hati, dan semuanya harus berdasarkan bukti yang cukup," katanya.

Berdasarkan unggahan yang viral di media sosial, terlihat sejumlah foto bukti pembayaran Selvy menginap di Hotel Kempinski pada 30 Desember 2019-1 Januari 2020.

Dalam foto itu, biaya menginap di Hotel Kempinski selama dua hari mencapai Rp27 juta. Selvy juga disebut memesan kamar untuk anaknya dengan biaya Rp11 juta.

Selain itu, foto Selvy yang tengah liburan ke luar negeri juga tersebar. Kemudian, terdapat foto Selvy yang menggunakan tas dan sepatu bermerk Gucci. Harga sepatu dan tasnya diduga puluhan juta.

Sebelum Selvy, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Massdes Arouffy, juga telah diperiksa oleh Inspektorat DKI.

Berdasarkan unggahan di media sosial, istri dan anak Massdes tampak memamerkan beragam tas mewah yang diduga berharga puluhan juta hingga miliaran rupiah.

(yoa/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER