Ilalang dan Jalan Berlubang di Proyek Mangkrak Kota Baru Lampung
Beberapa hari belakangan ini kondisi proyek Kota Baru dan lainnya di Provinsi Lampung menjadi perbincangan hangat dan ramai di kalangan publik.
Hal itu, bermula dari pemaparan bernuansa kritik pemerintah Provinsi Lampung oleh pemilik akun TikTok @awbimaxreborn.
Pemuda pemilik akun TikTok @awbimaxreborn bernama Bima Yudho Saputro ini, menjadi viral setelah mengunggah video berdurasi 03.32 menit dengan judul alasan "Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju".
Dalam unggahan videonya itu, Tiktoker Bima menyindir kondisi sejumlah sektor di Provinsi Lampung. Diantaranya mengenai infrastruktur, proyek Kota Baru, pendidikan, tata kelola birokrasi, dan pertanian. Pemilik akun bernama Bima Yudho Saputro ini menyebut infrastruktur (jalan) di Lampung banyak yang rusak, lalu proyek Kota Baru juga disebut mangkrak sejak lama.
Selain itu, akun tersebut juga menyebutkan pendidikan di Lampung yang tidak merata, hingga ketergantungan akan pertanian namun tidak mampu mengontrol harga di tengah masyarakat.
Banyak netizen yang mengamini ucapan Bima pemilik akun TikTok @awbimaxreborn, bahkan banyak yang membagikan gambar dan video berisi jalanan di beberapa titik di Lampung rusak parah.
Menelusuri Kota Baru
CNNIndonesia.com pun menyambangi Kota Baru yang digadang-gadang bakal menjadi kawasan pusat pemerintahan baru Provinsi Lampung itu, Jumat (14/4) siang. Berdasarkan penelusuran di lapangan,
Berdasarkan penelusuran di lapangan, Jumat (14/4) siang, CNN Indonesia.com melihat dan menjajal jalan utama menuju ke Kota Baru di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan itu rusak di beberapa titik. Kerusakan jalan yang dilewati adalah banyak berlubang bahkan sebagian lubang jalan digenangi air.
Setidaknya lebih dari 20 titik kerusakan Jalan Raya Terusan Ryacudu akses tersebut terpantau saat dilewati siang itu. Setidaknya hanya sekitar 60 persen kondisi jalan yang mulus, sedangkan sekitar 40 persen mengalami kerusakan terpantau kondisi aspalnya hancur.
Di sepanjang akses jalan menuju ke Kota Baru tersebut, CNNIndonesia.com tidak bisa memacu kecepatan kendaraan karena kondisi jalan banyak berlubang. Bahkan sebagian berlubang ada genangan airnya.
Tidak hanya itu saja, bagian badan jalan di jalan Raya Terusan Ryacudu ini tepatnya tidak jauh dari arah pintu tol Kota Baru berjarak kurang lebih satu kilometer di jalur sebelah kanan jalan, Way Galih, Lampung Selatan dijadikan tempat pembuangan sampah sembarangan.
Kondisi tumpukan sampah di badan jalan itu, selain merusak pemandangan juga menimbulkan bau tidak sedap dan terkesan jorok.
Berdasarkan pengukuran jarak tempuh melalui aplikasi peta daring di ponsel, untuk tiba di komplek Kota Baru mulai dari persimpangan Jalan Ryacudu (GerbangTol Itera) memakan waktu sekitar 30 menit.
Ketika tiba di komplek Kota Baru, arah pintu masuk terlihat bangunan ornamen khas Lampung Siger sebelah kanan arah masuk terdapat tulisan "KOTA BARU LAMPUNG" bercat merah sudah terlihat pudar bahkan hampir tertutup rerumputan.
Pantauan di area komplek Kota Baru, terlihat sejumlah bangunan itu baru terealisasikan sekitar 30-40 persen. Bangunan-bangunan itu di antaranya hendak diplot menjadi Kantor Gubernur Lampung dan Gedung DPRD Provinsi Lampung.
Selain itu terlihat pula bangunan Masjid Agung dan kantor DPRD yang masih hanya berbentuk kerangka beronamen dan beratap.
Kondisi bangunan-bangunan ini, sudah diselimuti rumput-rumput liar seperti ilalang di sekitar bangunan. Selain itu, beberapa lahan kosong yang ada di sekitar bangunan dimanfaatkan warga setempat sebagai lahan untuk ditanami singkong dan palawija.
Kondisi jalan menuju ke area bangunan-bangunan tersebut juga terlihat rusak digenangi air dan berlumpur.