Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tidak tahu soal wacana kenaikan tarif TransJakarta.
Dia malah balik bertanya dari mana wacana itu berasal.
"Saya enggak tahu, siapa sih yang wacanain itu?" ujar Heru di Dharma Jaya, Jakarta Timur, Selasa (18/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu disampaikan Heru kala menjawab pertanyaan wartawan soal wacana merencanakan kenaikan tarif TransJakarta.
Lebih lanjut, Heru mengaku telah bertanya kepada pihak Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terkait hal itu.
"Enggak ada. Beberapa hari yang lalu saya tanya sama Dishub enggak ada," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Heru menyampaikan TransJakarta dapat mencari pendapatan dari sumber lain, tidak harus dengan menaikkan tarif.
"Selain pelayanan untuk umum, tentunya Transjakarta bisa dari sumber-sumber lainnya untuk meningkatkan pendapatan, tidak harus dari tarif Transjakarta dinaikkan," ucap Heru di Jakarta Selatan, Kamis (13/4).
PT Transjakarta sebelumnya telah melakukan survei soal kenaikan tarif Transjakarta dan mikrotrans.
Adapun Heru tidak mempermasalahkan survei kenaikan tarif yang dibuat di media sosial. Ia menyebut, masih banyak tahapan yang harus dilalui setelah survei.
"Namanya aja survei, survei kan ada lanjutannya, diskusi, forum diskusi, FGD (focus group discussion)," jelas dia.
Melalui akun media sosialnya, Transjakarta sebelumnya mengajak pengguna untuk mengisi survei hingga 13 April. Transjakarta menyatakan kenaikan tarif merupakan usulan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta.
"Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00)," tulis Tranjakarta, Senin (10/4).
Selain itu, beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan terkait adanya usulan kenaikan tarif dari DTKJ. Hal itu karena tak ada perubahan tarif sejak 2007.
"Melihat dari untuk tarif eksisting dari Rp3.500 sejak 2007 tidak naik sementara di sisi lain tarif moda angkutan seperti KRL naik ya," kata Syafrin.