Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berharap Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diakhiri dengan baik-baik jika tidak bisa menyepakati sosok capres-cawapres yang mau diusung bersama di Pilpres 2024.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan komunikasi antara Golkar dan PAN tetap harus terjalin dengan baik.
"Kalau kemudian nanti di KIB tidak ada kesepakatan terkait nama calon presiden, ya memang berbeda pendapat, itu harus diakhiri dengan baik-baik," ujar pria yang akrab disapa Awiek kepada CNNIndonesia.com, Jumat (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Awiek belum mau bicara banyak soal manuver Golkar yang belakangan tengah mendekat ke PKB. Menurutnya, langkah itu merupakan urusan internal Golkar.
"Semua memiliki haknya masing-masing mengurus internal masing-masing," ucapnya.
Sebelumnya, Partai Golkar diisukan telah merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama PKB dan Gerindra.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PKB Faisol Reza. Menurutnya, Golkar mengambil langkah itu usai Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Rabu (3/5).
"Golkar sepakat bergabung untuk menambah anggota KKIR yang telah digagas PKB dengan Partai Gerindra," kata Faisol dalam keterangannya, Kamis (4/8).
Di sisi lain, Airlangga juga menyebut partainya bersama PKB siap menjadi motor koalisi inti membentuk Koalisi Besar yang menyatukan KIB dan KKIR.
Sementara itu, PPP telah mendeklarasikan diri mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024.