WNI Terlibat Sindikat Scamming Internasional, Polri Datangi Filipina

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2023 03:37 WIB
Selain Penyidik Bareskrim Polri, tim lain yang berangkat ke Filipina antara lain dari Badan Intelijen dan Keamanan  serta Divisi Hubungan Internasional.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro. (CNN Indonesia/Taufiq Hidayatullah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bareskrim Polri tengah mengusut keterlibatan warga negara Indonesia (WNI) dalam sindikat scamming (penipuan) internasional di Filipina. Untuk pengusutan, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri memberangkatkan lima penyidik ke Filipina.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, mengatakan tim penyidik diberangkatkan ke Filipina pada Selasa (9/5) dipimpin seorang perwira menengah menjabat sebagai Kepala Sub- Direktorat (Kasubdit) V Dittipidum Bareskrim Polri.

"Besok (Selasa) tim kami kirim lima. Penyidik yang dipimpin Kasubdit V Kombes Pol. Enggar Pareanom," ujar Djuhandhani, seperti dilansir Antara, (8/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Penyidik Bareskrim Polri, tim lain yang berangkat ke Filipina antara lain tim dari Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) serta Divisi Hubungan Internasional (DivHubinter) Mabes Polri.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengungkapkan, Tim Mabes Plri diberangkatkan untuk mengusut kasus sindikatscamminginternasional yang melibatkan 1.000 pelaku di mana 154 di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Usai tiba di Filipina, Tim Mabes Polri melakukan koordinasi dengan Philipine National Police (PNP), terkait rencana melakukan pemeriksaan dan membawa tersangka yang merupakan WNI. Koordinasi dilakukan terkait rencana pemeriksaan dan membawa tersangka yang merupakan warga negara Indonesia .

"Tim kemudian melakukan kunjungan ke Pampanga, lokasisafe housepara WNI yang diamankan oleh Unit Cyber PNP untuk melakukan wawancara dan pemeriksaan," ujar Sandi dalam keterangannya.

Dari pengungkapan tersebut, sebanyak 154 WNI yang diamankan, ada sembilan orang yang diperiksa sebagai saksi dan dua orang ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar aturan hukum di negara tersebut.

Untuk itu, lanjut Sandi, tim juga melakukan pendalaman atas dugaan keterlibatan WNI lainnya, selain dua WNI yang sudah terbukti oleh pemeriksaan PNP sebagai pimpinan dan perekrut jaringan perdagangan orang.

"Selanjutnya tim membawa atau repatriasi WNI yang terlibat jaringanscammingke Indonesia," kata Sandi.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER