Fakta-fakta Penganiayaan Ken Admiral Terungkap dalam Rekonstruksi
Sejumlah fakta terkuak saat proses rekonstruksi penganiayaan Ken Admiral yang dilakukan oleh Aditya Hasibuan dan turut menyeret Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin.
Proses rekonstruksi dilakukan di depan gedung Subdit IV Renakta Polda Sumut, Senin (8/5) mulai pukul 10.25 hingga 18.30 WIB dengan memeragakan sebanyak 27 adegan.
"Kegiatan rekonstruksi, dua kasus. Kasus Pasal 351 dengan tersangka AH (Aditya Hasibuan). Dan juga kasus berikutnya dengan tersangka AKBP AH (Achiruddin Hasibuan). Ada 27 adegan yang dilakukan. Kita ada beberapa adegan dikerucutkan lebih detil lagi," kata Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono.
Sumaryono menyebutkan rekonstruksi dilakukan untuk menggali fakta dan kebenaran dan kesesuaian barang bukti yang telah dikumpulkan penyidik selama ini. Dalam rekonstruksi itu dihadirkan total 13 orang saksi termasuk kedua tersangka.
"Dan Alhamdulillah, walaupun ada ketidaksesuaian keterangan antara saksi, dan korban terhadap tersangka yang kita sangkakan itu tidak mengubah alur, kesesuaian fakta yang kita sangkakan selama ini," jelasnya.
Ken Admiral tidak hadir
Dalam rekonstruksi, Ken Admiral tidak hadir. Ia saat ini tengah berada di Inggris untuk menempuh pendidikannya. Peran Ken Admiral digantikan oleh penyidik.
Namun Ken Admiral tetap menyaksikan proses rekonstruksi melalui video call melalui penasehat hukumnya. Ia juga menyampaikan sejumlah tanggapan saat rekonstruksi itu.
"Dia lagi di Inggris, jadi tidak bisa hadir," ucap penasehat hukum Ken, Irwansyah Putra Nasution.
Dalam rekonstruksi itu, Eks Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut, AKBP Achiruddin dan anaknya Aditya Hasibuan yang telah ditetapkan sebagai tersangka dihadirkan langsung.
AKBP Achiruddin tampak mengenakan rompi tahanan patsus berwarna oranye, kaos putih dan celana coklat. Sementara itu, Aditya Hasibuan anak dari AKBP Achiruddin mengenakan baju tahanan warna merah dan celana pendek.
Achiruddin sempat menasehati Ken
Dalam rekonstruksi itu, sejumlah adegan diperagakan salah satunya momen ketika AKBP Achiruddin menasehati Aditya Hasibuan, Ken Admiral dan teman-teman mereka setelah terjadinya penganiayaan.
Penganiayaan itu sendiri terjadi di rumah AKBP Achiruddin di Jalan Guru Sinumba, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan pada 22 Desember 2022 pukul 02.30 WIB.
Awalnya Ken Admiral bersama teman-temannya mengendarai Mini Cooper datang ke rumah itu meminta pertanggungjawaban. Teman dari Ken Admiral bernama Rio pun memanggil manggil Aditya Hasibuan keluar rumah.
Lalu putra sulung dari AKBP Achiruddin yang bernama Arya Hasibuan keluar dan menemui Ken Admiral dan teman temannya di pagar. Arya Hasibuan langsung memanggil AKBP Achiruddin.
Arya Hasibuan menoleh ke belakang dan berteriak 'Ayah tengok dulu orang ini. Ayah keluar dulu'. Tak berapa lama AKBP AH keluar rumah. Dan saat itu juga Arya masuk.
AKBP Achiruddin keluar dari rumah dan langsung menanyakan maksud kedatangan Ken Admiral dan teman temannya. Lalu pada pukul 02.50 WIB, AKBP Achiruddin menuju ke Mini Cooper untuk mengecek kerusakan mobil itu.
Pada pukul 03.05 WIB, Aditya Hasibuan keluar dari rumah bersama Raja Siregar dan temannya menuju pagar rumah. Aditya lalu mendekati Ken Admiral. Mereka terlibat cekcok. Lalu Aditya menggertak Ken. Dan Ken spontan memukul Aditya dan terjadilah penganiayaan tersebut.
Achiruddin saksikan penganiayaan
Saat terjadi penganiayaan AKBP Achiruddin yang ada di lokasi ikut menyaksikan. Dia malah menyemangati Aditya Hasibuan agar tidak emosi. Aditya Hasibuan berulang kali memukuli Ken Admiral sambil mengatakan 'siapa yang bencong'. Lalu tersangka Aditya Hasibuan menendang ke punggung belakang korban. Ia juga membenturkan kepala korban ke aspal berulang kali. Video itulah yang belakangan viral di media sosial.
Setelah penganiayaan itu terjadi, AKBP Achiruddin memerintahkan agar Aditya Hasibuan dan korban Ken Admiral bersama teman-teman mereka masuk dalam rumah. Lalu AKBP Achiruddin menasehati mereka.
"Saat itu saya tanya kenapa kalian ribut. Anak saya mohon maaf, 'dia bilang saya bencong'. Itu salah, saya bilang. Pemahaman orang gak sama. Mungkin orang gak terima," kata AKBP Achiruddin saat rekonstruksi.
Setelah itulah, AKBP Achiruddin menyuruh membeli nasi goreng. Atas inisiatif saksi Nico dan Raja teman dari Aditya Hasibuan membeli nasi goreng. Lalu mereka pun makan-makan dan membersihkan luka luka yang dialami Ken Admiral.
"Saya bilang, udahlah kalian sudah siap berantem jangan kemana-mana kasus ini. Ini yang kalian mau kan?," ucap AKBP Achiruddin.
Setelah makan nasi goreng dan minum teh manis, AKBP menyuruh Aditya Hasibuan, Ken Admiral dan teman teman mereka berdiri untuk saling memaafkan. Tersangka Aditya minta maaf lebih dulu kepada korban.
"Setelah mereka selesai berkelahi satu lawan satu saya ajak duduk di joglo bersihkan wajah pakai tisu. Saya tanya ini kan sudah selesai , ini yang kalian mau kan? Kau dek (Aditya) terima kan, kau Ken terima?," ungkapnya.
AKBP Achiruddin juga sempat berpesan kepada Aditya Hasibuan agar lebih baik menghindar ketika mendapatkan perkataan tak senonoh dari orang lain.
"Saya sampaikan kau dek (Aditya) lain kali kalau dimaki-maki orang kau menghindar tak usah kau layani. Mau dibilang kau bencong, kau kayak isi celana dalam, ngapain kau tanggapi orang kau gak bencong kok," paparnya.
"Ayah aja sekarang kalau ada yang bilang heh begini kau, Sepanjang tangan dia gak masuk, saya menghindari. Jadi sebisa mungkin hindari masalah. Kalau ada masalah seperti ini kita selesaikan. Ini mau kalian dua kan?," papar AKBP Achiruddin.
Menurut AKBP Achiruddin saat itu Ken Admiral dan Aditya Hasibuan sudah saling bermaafan. Dia berharap peristiwa itu dijadikan pelajaran.