Cerita Warga Depok Kerja Like & Subscribe Youtube Kena Tipu Rp21 Juta
Syifa Giarsah (29), kehilangan uang Rp21 juta usai menjadi korban penipuan online dengan modus kejahatan berupa penawaran pekerjaan yang menghasilkan keuntungan, tetapi berujung penipuan.
Kejadian bermula saat warga Depok, Jawa Barat, itu mendapat pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku perwakilan Accurate Creative, perusahaan media partner iklan dan pemasaran, Senin, 1 Mei 2023. Nomor tak dikenal itu menawarkan pekerjaan like dan subscribe akun YouTube mitra dari perusahaan dimaksud dengan imbalan.
Tak berselang lama, Syifa lantas diundang ke grup di Telegram yang terdiri dari 300 lebih anggota. Syifa awalnya tak berminat bergabung, tetapi melihat anggota grup sebanyak itu pikirannya jadi berubah.
"Itu kejadian tanggal 1 Mei," ujar Syifa kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (10/5).
Syifa kemudian mengerjakan instruksi admin grup Telegram tersebut untuk memberi like dan subscribe pada akun YouTube yang diberikan. Syifa mengatakan ada reward berupa uang Rp15 ribu ketika tugas rampung dikerjakan.
"Malam itu aku ngerjain tiga tugas dan benar ditransfer Rp15 ribu. Lanjut aku ngerjain tugas ke-4 dan ke-5, tapi tugas ke-6 nya bukan like dan subscribe.. ada tugas lain namanya tugas peningkatan," tutur Syifa dikutip dari akun Twitternya @Giarsyahsyifa. Tweet ini viral dengan 6,4 juta tayangan per hari ini pukul 11.46 WIB.
Tugas dimaksud untuk meningkatkan penghasilan dari semula Rp15 ribu menjadi Rp30 ribu. Pada tugas ini, Syifa diminta untuk menaikkan transaction rate di website kripto dengan cara deposit. Nominal ditentukan oleh admin dengan beberapa pilihan antara lain Rp300 ribu, Rp400 ribu dan Rp500 ribu dengan imbalan tambahan atau reward sebesar 20 persen dari nilai transaksi.
Syifa lagi-lagi mengaku pada awalnya tidak mau mengerjakan tugas tersebut lantaran harus mengeluarkan uang. Namun, karena anggota grup banyak yang sudah mencoba dan mendapat reward, ia pun akhirnya ikut deposit. Keputusan itu berbuah manis, apa yang dijanjikan sebagai reward diterima Syifa di rekeningnya.
Keesokan harinya, tepatnya Selasa (2/5), Syifa kembali mendapat tugas like dan subscribe dengan reward yang tetap diterima. Terdapat tugas sembilan di mana Syifa diminta untuk deposit kembali, hanya saja kali ini dengan nominal yang lebih besar yaitu Rp996 ribu, Rp1,988 juta dan Rp2,558 juta. Tanpa perasaan curiga, Syifa memilih nominal paling terakhir karena 'sudah' merasa aman.
Setelah mengirim uang, Syifa dikeluarkan dari grup dan dipindahkan ke grup VIP yang lebih kecil dengan anggota lima orang termasuk admin. Di grup itu, admin menjelaskan anggota grup akan mengerjakan tugas sebagai kelompok. Ketika salah satu anggota tidak menyelesaikan tugas, deposit yang dikeluarkan akan hangus.
Awalnya, anggota grup hanya diminta memberi rating dan review pada sejumlah hotel dan restoran. Namun, anggota grup justru juga diminta untuk melakukan deposit lagi, padahal imbalan dari deposit sebelumnya belum diberikan.
"Tugas 2 ini diminta deposit lagi Rp3,7 juta. Sudah enggak mau ikutan tapi semua dalam grup VIP itu pada deposit, ya sudah karena enggak mau jadi beban tim akhirnya aku deposit juga," terang Syifa.
Belum mendapat untung dari deposit kedua ini, admin kembali meminta anggota grup VIP untuk deposit dengan nominal yang lebih besar yakni Rp14,7 juta. Admin berdalih deposit tersebut merupakan yang terakhir dan harus dilakukan anggota grup agar semua imbalan dari tugas bisa diterima.
Total sudah Rp21 juta yang digelontorkan oleh Syifa untuk menyuplai deposit si penipu tersebut.
Syifa mengaku terpaksa menggunakan tabungannya untuk melakukan deposit 'terakhir' tersebut. Akan tetapi, Syifa lagi-lagi ditipu karena itu bukan deposit yang terakhir. Admin meminta anggota grup untuk melakukan deposit lagi dengan jumlah dua kali lipat dari sebelumnya, yakni sekitar Rp30 juta.
Berlanjut ke halaman berikutnya...