Polisi Akan Periksa Korban Penipuan Kerja Like dan Subscribe Youtube

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2023 20:05 WIB
Seorang warga Depok menjadi korban kasus dugaan penipuan online bermodus kerja like dan subscribe akun YouTube. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian bakal memeriksa warga Depok, Syifa Giarsah (29) yang menjadi korban kasus dugaan penipuan online bermodus kerja like dan subscribe akun YouTube.

Syifa melaporkan kasus penipuan yang dialaminya ke Polres Metro Depok pada 3 Mei lalu. Laporan teregister dengan nomor LP/B/1299/V/SPKT/Polda Metro Jaya.

"Pelapor dan saksi akan dimintai keterangan," kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Elni Fitri saat dikonfirmasi, Rabu (10/5).

Kendati demikian, Fitri belum bisa memastikan kapan pelapor maupun saksi akan dimintai keterangan oleh penyidik.

Fitri hanya menyampaikan saat ini penyidik tengah memproses dan menyelidiki laporan yang dibuat korban terkait dugaan penipuan tersebut.

"Intinya sudah ditangani sama unit reskrim, sudah dalam penyelidikan Sat Reskrim Polres Metro Depok," ucap dia.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardo Harapantau Simarmata menyebut pihaknya juga turut menyelidiki kasus penipuan ini.

Namun, Leonardus belum menjelaskan lebih lanjut terkait penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya.

"Sudah diproses oleh Sat Reskrim dan ditindaklanjuti," ujarnya singkat.

Sebelumnya, Syifa Giarsah mengaku menjadi korban aksi penipuan. Kejadian yang dialaminya itu turut dibagikan lewat sebuah utas di akun Twitter-nya.

Syifa menyampaikan aksi penipuan yang dialaminya berawal dari pesan WhatsApp seseorang yang mengaku perwakilan Accurate Creative, perusahaan media partner iklan dan pemasaran, Senin, 1 Mei 2023.

Nomor itu menawarkan pekerjaan like dan subscribe akun YouTube mitra dari perusahaan dimaksud dengan imbalan.

Kemudian Syifa diundang ke grup di Telegram yang terdiri dari 300 lebih anggota. Syifa awalnya tak berminat bergabung, tetapi melihat anggota grup sebanyak itu pikirannya berubah.

Syifa lantas mengerjakan instruksi admin grup Telegram tersebut untuk memberi like dan subscribe pada akun YouTube yang diberikan. Kata dia, ada imbalan berupa uang Rp15 ribu ketika tugas rampung dikerjakan.

"Malam itu aku ngerjain tiga tugas dan benar ditransfer Rp15 ribu. Lanjut aku ngerjain tugas ke-4 dan ke-5, tapi tugas ke-6 nya bukan like dan subscribe.. ada tugas lain namanya tugas peningkatan," tutur Syifa dikutip dari akun Twitternya @Giarsyahsyifa. Tweet ini viral dengan 6,4 juta tayangan per Rabu (10/5) pukul 11.46 WIB.

Tugas itu bertujuan untuk meningkatkan penghasilan dari semula Rp15 ribu menjadi Rp30 ribu. Pada tugas ini, Syifa diminta untuk menaikkan transaction rate di website kripto dengan cara deposit.

Nominal ditentukan oleh admin dengan beberapa pilihan antara lain Rp300 ribu, Rp400 ribu dan Rp500 ribu dengan imbalan tambahan atau reward sebesar 20 persen dari nilai transaksi.

Syifa kembali mengaku pada awalnya tidak mau mengerjakan tugas, sebab harus mengeluarkan uang. Namun, karena anggota grup banyak yang sudah mencoba dan mendapat reward, ia pun akhirnya ikut deposit.

Syifa tetap mentransfer uang untuk deposit dan mengerjakan sejumlah tugas sesuai permintaan pelaku. Total sudah Rp21 juta yang digelontorkan oleh Syifa untuk menyuplai deposit si penipu tersebut.

Hingga akhirnya, setelah merasa menjadi korban penipuan, Syifa pun membuat laporan ke Polresta Depok pada Rabu, 3 Mei 2023. Namun, Syifa mengaku saat itu dirinya tak mendapat respons yang baik.

"Di kantor polisi para pelaku ini chat bahkan sempat telepon aku karena aku bilang mau transfer, posisiku di kantor polisi loh ini tapi respons polisinya apa coba? Mereka malah balik nanya sama aku: 'Memangnya gampang melacak penipu? Mbak maunya gimana?" tutur Syifa.

(dis/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK