Stok kosong juga terjadi pada doksisiklin. Desi mengatakan, pada beberapa minggu terakhir, stok doksisiklin di distributor pun sudah kosong. Sementara permintaan masyarakat maupun penggunaan dokter untuk doksisiklin juga banyak.
Doksisiklin, kata Desi, biasa dijual dengan harga Rp11 ribu per lembar.
Lebih lanjut, Desi mengingatkan bahwa benzatin penisilin, eritromisin, dan doksisiklin mesti dibeli dengan resep dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekosongan juga terjadi di sebuah apotek di Jakarta Pusat. Apotek tersebut menyebut tidak memiliki stok obat benzatin penisilin dan eritromisin.
"Enggak ada [stok benzatin penisilin]. Stoknya lagi enggak ada sekarang [eritromisin]," kata salah satu petugas, Jumat (12/5) malam.
Kata dia, eritromisin dosis 250mg dijual dengan harga Rp1.100 per tablet. Sedangkan dosis 500mg dijual Rp21.500 per lembarnya.
"Ada [stok doksisiklin]. [Harga jual] satu stripnya Rp11 ribu," jelas dia.
Kemenkes sebelumnya menyatakan telah terjadi peningkatan kasus penyakit sifilis hingga 70 persen dalam kurun waktu lima tahun ini. Pada 2018 lalu, kasus sifilis yang terdeteksi berjumlah 12.484 orang. Angkanya melonjak pada tahun 2022 menjadi 20.783 kasus.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, kenaikan kasus sifilis disebabkan oleh peningkatan jumlah orang yang di-screening sifilis.
Menurut data, Papua, Jawa Barat, dan DKI Jakarta menjadi tiga daerah dengan penemuan kasus sifilis terbanyak. Disusul oleh Papua Barat, Bali, Banten, Jawa Timur, dan Sumatra Utara.
Kelompok usia pasien sifilis didominasi 25-49 tahun dengan persentase 63 persen. Kemudian, kelompok usia 20-24 tahun dengan 23 persen dan usia 15-19 tahun dengan 6 persen. Ada pula 5 persen pasien sifilis yang berusia di atas 50 tahun.
Selain itu, sifilis juga ditemukan pada anak-anak, yakni 3 persen pada usia di bawah 4 tahun dan 0,24 persen di usia 5-15 tahun.
Berdasarkan data, pasien sifilis yang berjenis kelamin laki-laki tercatat 54 persen. Sedangkan pasien perempuan sebanyak 46 persen.
(pop/asr)