SUARA ARUS BAWAH

Hari Lahir Pancasila, Warga Masih Teriak Ketimpangan Sosial

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jun 2023 14:45 WIB
Sebagian masyarakat Indonesia merasa penerapan sila kelima Pancasila masih belum maksimal (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pancasila merupakan landasan dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing memiliki makna.

Kini, Indonesia telah 77 tahun menyandang gelar negara yang merdeka. Implementasi Pancasila pun jadi sorotan. Terlebih, 1 Juni nanti akan diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Karyawan swasta, Salma (23) menilai implementasi Pancasila belum sepenuhnya berjalan. Ia menilai hal itu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan.

"Tentu saja belum sepenuhnya berjalan. Menurut saya, pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan jalan panjang yang mesti ditempuh. Jalan itu memang tidak mudah dilalui, tetapi tidak mustahil terlaksana dan terwujud," kata Salma kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/5).

Salah satu yang Salma soroti adalah sila kelima yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Menurut Salma, sebagai sila terakhir, sila kelima tak hanya merangkum keseluruhan sila dalam Pancasila. Namun juga wujud konkret dari sila lainnya.

Salma menilai keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, pokok dari ide kemanusiaan, mempererat persatuan, dan meneguhkan kedaulatan.

Dia menyinggung fenomena ketimpangan yang belakangan banyak terjadi. Apabila pengimplementasian sila kelima ini tidak berjalan baik, maka pengamalan sila-sila lain juga bernasib sama.

Selain itu, Salma juga menuturkan cara agar Pancasila ke depannya dapat lebih dimaknai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pancasila tak bisa ditanamkan hanya sekadar upacara, hafalan, atau pajangan. Perlu langkah membumikan Pancasila sekaligus membuatnya mengakar di masyarakat. Masyarakat, paling tidak, harus dibuat percaya bahwa Pancasila masih relevan," kata Salma.

"Keyakinan itu dapat tumbuh apabila Pancasila tidak lagi digunakan untuk kepentingan penguasa. Ia harus melayani kepentingan masyarakat," sambung dia.

Terpisah, pedagang kaki lima bernama Nurbaiti (60) mengatakan implementasi Pancasila selama ini belum benar-benar terasa.

Nurbaiti merasa Pancasila hanya ramai diucap, tetapi kurang terasa di kehidupan.

Hal yang dia soroti adalah betapa sulitnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sembari tetap taat membayar pajak. Tetapi di sisi lain ada pejabat pajak yang tidak jujur dengan hartanya.

Nurbaiti yang menyaksikan perkara itu dari pemberitaan merasa kecewa.

"Jujur, saya kecewa. Keadilan belum benar-benar terasa menurut saya," ucap Nurbaiti pada CNNIndonesia.com.

Ia lantas berharap keadilan sosial benar-benar bisa dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat.

"Katanya kan Pancasila itu dasar negara. Ya saya berharap Pancasila ke depannya bisa benar-benar berjalan seperti semestinya. Agar semua rakyat dapat sejahtera bersama. Bukan hanya si kaya saja yang hidup enak," ujar dia.

Ketimpangan sosial alih-alih keadilan sosial

Penerapan sila kelima lagi-lagi menjadi sorotan. Kali ini datang dari mahasiswa, Fatur (25).

Menurutnya, yang terjadi saat ini bukannya keadilan sosial seperti sila yang bersimbol padi dan kapas dalam Pancasila. Melainkan, ketimpangan sosial.

"Implementasi sila kelima Pancasila dalam praktik kehidupan sehari-hari, pada kenyataannya masih jauh dari harapan. Ketimpangan sosial cenderung lebih dominan alih-alih keadilan sosial," kata Fatur.

Keadilan atau Ketimpangan Sosial


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :