Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti soal keterlibatan dirinya dalam bisnis tambang hingga operasi militer di Papua.
"Tuduhan itu sangat menyakitkan. Gimana saya campuri? Apa garis komandonya? Kalau Menko Polhukam iya. Tapi saya sebagai Marves gak pernah urus itu lagi. Kalau ada tuduhan itu, itu dicari-cari," kata Luhut di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pensiunan jenderal itu juga membantah tudingan yang menyebut Jalan Trans Papua dibangun karena kepentingan ekonomi dirinya. Ia menegaskan pembangunan jalan tersebut merupakan program Presiden Joko Widodo.
"Itu terlalu naif lagi. Itu program presiden Joko Widodo membuat Trans Papua itu. jadi tidak ada hubungan sama sekali dengan itu," ujar Luhut.
Hari ini Luhut menghadiri sidang pemeriksaan sebagai saksi setelah sebelumnya tak hadir lantaran mengaku sedang bertugas di luar negeri.
Perkara ini bermula dari unggahan akun Youtube milik Haris Azhar yang berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada!". Dalam video itu yang diunggah pada Agustus 2021 lalu itu tampak Fatia Maulidiyanti bersama Haris.
Atas perbuatan itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menilai keduanya melanggar Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang ITE, Pasal 14 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946, Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 dan pasal 310 KUHP Tentang Penghinaan.
(fra/fra)