Kasus Obesitas Fajri Lebih Parah dari Arya Permana, Jantung Bermasalah
Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti mengatakan kondisi kesehatan pemuda asal Kota Tangerang yang mengalami obesitas Fajri lebih buruk jika dibandingkan dengan Arya Permana. Arya adalah bocah berumur 10 tahun yang sempat viral tahun 2020 lalu karena memiliki bobot nyaris 200 kilogram.
"Lebih berat ya kondisinya karena datang sudah dengan kondisi yang sedak napas dan komplikasinya lebih banyak. Kalau Arya mungkin lebih ringan, tidak seperti yang sekarang," kata Lies dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta, Rabu (14/6).
Lies juga menjelaskan pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan perawatan terhadap Fajri lantaran kondisi tubuh yang sudah tidak normal. Salah satunya, dokter kesulitan memasukkan alat ke dalam tubuh untuk menembus otot yang begitu tebal demi mencari pembuluh darah Fajri.
"Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punya untuk orang-orang normal lainnya," imbuh Lies.
Selain itu, dokter spesialis anestesi Sidharta Kusuma Manggala menyebut ada permasalahan jantung dan paru yang diidap pemuda 27 tahun yang diperkirakan berbobot 300 kilogram itu.
"Jadi pasien MF mulai 1 bulan terakhir ini sudah tidak bisa tidur terlentang lagi. Hal itu menandakan adanya masalah pada bagian paru-paru dan pada bagian jantungnya," kata Artha.
Kendati demikian, Artha mengatakan kondisi Fajri dalam status stabil dan tim dokter terus melakukan pemeriksaan mendalam.
"Jadi fokus kita sekarang ini masih dalam menstabilkan kondisi tuan MF setelah kondisi stabil mungkin nanti kita bisa membicarakan yang selanjutnya untuk membicarakan kegemukannya begitu," imbuh Artha.
Sebelumnya, ibu Fajri, Riwati mengungkapkan anaknya mengalami obesitas setelah mengalami sakit akibat kecelakaan.
"Tiba-tiba lagi jalan tahu-tahu ada kardus terbang dari truk. Dia jatuh sampai berdarah, luka. Diurut, sembuh," kata Riwati dalam wawancara bersama CNNIndonesia TV.
Fajri disebut Riwati sempat sembuh. Namun tak lama setelahnya ia kembali sakit. Keluarganya menduga Fajri sakit karena guna-guna.
Riwati berharap anak semata wayangnya itu dapat kembali berjalan dan mencari menafkahi keluarga. Sebab, selama ini Fajri menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya telah meninggal dunia.
"Abis saya mau berobat enggak punya duit. Bapaknya udah enggak ada, tinggal saya doang ama dia," kata dia.