Demo di Pondok Al-Zaytun Indramayu, Dua Kubu Massa Berhadapan

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2023 17:39 WIB
Massa melakukan aksi di depan Ponpes Al-Zaytun yang berada di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/6). (Detikcom/Sudedi Rasmadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa melakukan aksi di depan Ponpes Al-Zaytun yang berada di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/6).

Massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat itu memprotes dugaan ajaran sesat yang diajarkan di pondok pesantren tersebut.

Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar mengatakan pihaknya mengerahkan hingga 1.200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.

"Kami kerahkan kurang lebih 1.200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Forum Indramayu Menggugat," kata Fahri seperti dikutip dari Antara.

Massa Forum Indramayu Menggugat menyampaikan beberapa poin terkait pro kontra Ponpes Al-Zaytun. Salah satu di antaranya meminta agar MUI dan Kemenag dapat mengusut tuntas dugaan ajaran sesat Ponpes Al-Zaytun.

Aksi demo berlangsung sekitar 100 meter dari depan gerbang Al-Zaytun. Pada Kamis siang, di sela orasi pendemo, terjadi saling dorong antara massa dengan polisi karena massa mendesak ingin tetap menyampaikan tuntutannya di depan gerbang Al-Zaytun.

Koordinator Aksi FIM Jamal Sayid Mukhlisin mendesak MUI dan Kemenag untuk mengusut tuntas ajaran yang ada di Al-Zaytun.

Bukan hanya massa dari FIM, di seberang juga tampak massa Ponpes Al-Zaytun berkumpul.

Fahri mengatakan, pihaknya memang menerima dua surat terkait unjuk rasa yang dilakukan oleh dua kubu, terkait keberadaan Ponpes Al-Zaytun.

Dia bilang surat pertama dari masyarakat yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat, di mana mereka akan menggelar aksi unjuk rasa di jalan depan Ponpes Al-Zaytun. Kemudian surat kedua lanjut Fahri, datang dari pihak internal Ponpes Al-Zaytun, di mana mereka juga akan menggelar aksi yang sama di lokasi sama.

"Iya betul ada dua kubu yang menyampaikan surat akan melakukan unjuk rasa kepada kami," tuturnya.

Di lokasi pada Kamis siang tadi, massa dari internal Al Zaytun pun sudah berbaris di depan pagar kawat berduri yang dipasang polisi.

Sebelumnya, di sela proses pengamanan aksi unjuk rasa, terlihat pimpinan Ma'had Al-Zaytun Panji Gumilang meninjau pagar duri yang terpasang di depan gerbang. Diikuti massa pendukungnya, Panji meminta polisi lebih mengamankan pihak unjuk rasa. Bahkan, pengerahan massa di depan gerbang dilakukan bukan untuk anarkis.

"Polisi jangan amankan kami, amankan mereka, kami sudah aman, amankan mereka (pendemo). Di sini aman, orang baik-baik di sini, Pancasilais, nasionalis. Jangan khawatir, kami nasionalis, kami Pancasilais, ini aset negara," kata-kata Panji Gumilang mengutip dari detik.com.

Mengutip dari detikJabar, polisi mengamankan puluhan remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran tak jauh dari lokasi unjuk rasa di depan Ponpes Al-Zaytun.

"Itu anak-anak ya, kita cegah untuk biasanya khawatir kita tuh tawuran karena mereka beraktivitas tidak jelas gitu. Mondar-mandir mondar-mandir," kata Fahri.

Setelah diperiksa, kelompok remaja itu kedapatan membawa batu yang disimpan di dalam tas. Khawatir bakal memanaskan situasi demonstrasi, 25 orang akhirnya diamankan ke Mapolsek Gantar untuk dilakukan pemeriksaan.

"Ternyata pas saya geledah itu bawa batu, saya khawatirkan itu mereka hendak tawuran makanya kita lakukan penggeledahan, pemeriksaan dan sekarang lagi diperiksa di polsek," ujar dia.

Polisi pun melakukan pemeriksaan terhadap kelompok remaja tersebut, termasuk asal sekolah almamater mereka.

Salah satunya Deni, dari hasil interogasi diketahui jika ia telah lulus sekolah.Bahkan, kehadirannya di sekitar Al-Zaytun untuk ikut dalam barisan pedemo.

"Ada 100 orang lah. Bawa batu buat jebolin, jaga-jaga. Gak ada niat lain," kata Deni setelah diamankan polisi.

Baca berita lengkapnya di sini.

(t/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK