Kesaksian Ibu Mary Jane usai Bertemu di Lapas: Dia Tak Henti Menangis

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2023 06:28 WIB
Celia bertemu Mary Jane selama dua hari pada 12-13 Juni 2023. Dia melakukan kunjungan bersama suaminya Cesar Veloso (67) serta kedua anak Mary Jane.
Keluarga terpidana mati kasus narkoba asal Filipina Mary Jane Veloso mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) hari ini, Kamis (22/6). (CNNIndonesia/Yulia Adiningsih)
Jakarta, CNN Indonesia --

Celia Veloso (63) ibu terpidana mati kasus narkoba asal Filipina Mary Jane Veloso akhirnya bertemu dengan anaknya di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta di Rejosari, Baleharjo, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Celia bertemu Mary Jane selama dua hari pada 12-13 Juni 2023. Dia melakukan kunjungan bersama suaminya Cesar Veloso (67) serta kedua anak Mary Jane yakni Mark Daniel Candeliaria (20) dan Mark Darren Candeliaria (14).

Celia mengaku senang sekaligus sedih bertemu dengan anaknya. Dia senang karena bisa melihat, mengobrol dan bersentuhan langsung dengan Mary Jane. Meskipun, dalam dua hari itu dua hanya bisa berkunjung dari pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat bahagia bisa mengunjungi Mary Jane. Saya melihat dia senang ketika melihat kami. Dia sangat-sangat senang," kata Celia di kantor Komnas HAM, Kamis (22/6).

Celia juga mengaku senang melihat Mary Jane bertemu kedua anaknya. Dia pun mengingat Mary Jane dijebloskan ke penjara di Indonesia.

Saat itu, Daniel, anak pertamanya masih berusia satu setengah tahun. Kini, Daniel sudah berusia 20 tahun. Celia menyaksikan Daniel dan Darren tak henti-hentinya memeluk Mary Jane.

"Sepanjang siang, dia sangat senang sepanjang hari dengan anaknya dan tak berhenti berpeluk-pelukan," ujarnya.

Celia mengatakan pada 2015 saat Mary Jane dijadwalkan eksekusi mati, tak sedikit pun air mata yang jatuh dari anaknya itu. Namun, saat anaknya harus meninggalkan dia karena waktu kunjungan terbatas, Mary Jane tak berhenti menangis.

"Di tahun 2015 ketika tahun eksekusinya Mary Jane saya tidak melihat dia menangis. Tapi saat kunjungan ini dia tidak henti-hentinya menangis," ucap Celia.

Celia mengaku sedih melihat Mary Jane di berada di lapas karena anaknya itu sudah dipenjara dalam waktu yang lama.

Dia meyakini Mary Jane tidak bersalah. Mary Jane, kata dia, adalah korban perdagangan orang (TPPO).

"Mary Jane sudah dipenjara 13 tahun dan itu waktu yang sangat lama. Dan saya tau dia adalah korban TPPO," tuturnya.

Celia mengatakan sampai saat ini dirinya masih sulit menerima kenyataan Mary Jane dipenjara. Apalagi, selama 13 tahun dipenjara, keluarga baru dua kali bisa mengunjunginya.

"Ini sangat menyakitkan bagi kami Mary Jane sudah dipenjara 13 tahun tapi kami hanya bisa mengunjunginya beberapa kali," ucapnya.

"Mary Jane anak bungsu saya. Saya kadang bertanya pada tuhan kenapa anak saya ada di sini. Dan saya tahu anak saya adalah anak yang sangat baik," ucap Celia lagi.

Mary Jane asal Bulacan, Filipina, ditangkap kepolisian di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta, pada 25 April 2010 lantaran kedapatan menyelundupkan 2,6 kilogram heroin.

Pengadilan Negeri Sleman menjatuhkan hukuman mati kepada Mary Jane karena dinilai melanggar Pasal 114 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Mary Jane mengaku hanya diperalat untuk membawa barang haram tersebut. Ia pun masuk dalam daftar terpidana mati yang dieksekusi pada April 2015 di Nusakambangan.

Namun, nasib Mary Jane masih menggantung lantaran eksekusi mati tersebut ditunda. Sejak Maret 2021, ia menghuni Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta di Rejosari, Baleharjo, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

(yla/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER