Peneliti Ganja Inang Winarso Punya Riwayat Sakit Sebelum Meninggal

CNN Indonesia
Minggu, 25 Jun 2023 16:09 WIB
Yayasan Sativa Nasional mengatakan pihak keluarga mengonfirmasi bahwa peneliti ganja medis Inang Winarso sudah lama sakit sebelum ditemukan meninggal di Aceh.
Pihak keluarga mengonfirmasi bahwa peneliti ganja medis Inang Winarso sudah lama sakit sebelum ditemukan meninggal di Aceh. Instagram/@inang_win
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang konsultan peneliti ganja untuk kesehatan, Inang Winarso (IW) ditemukan meninggal dunia di salah satu kamar hotel di Banda Aceh, pada Sabtu (24/6).

Inang yang merupakan Ketua Pembina Yayasan Sativa Nusantara (YSN) berada di Banda Aceh untuk meneken kerja sama penelitian ganja untuk kesehatan atau medis dengan Universitas Syiah Kuala (USK).

Ketua Pengurus Yayasan Sativa Nusantara, Dhira Narayana, mewakili pihak keluarga mengatakan almarhum sudah dimakamkan di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya betul, dan sudah dimakamkan di permakaman keluarga di Tegal," kata Dhira saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (25/6), "Di TPU Panggung, Tegal."

Dhira mengatakan dari pihak keluarga almarhum mengonfirmasi mengenai sakit yang sudah lama dirasakan Inang.

"Pada prinsipnya Mas Inang memang sakit seperti yang sudah diberikan riwayat penyakitnya Mas Inang, kemarin diberikan juga ke rumah sakit [rekam medis]. Keluarga bilang memang riwayat penyakitnya sudah lama sebenarnya, kalau asam urat sudah 20 tahun kurang lebih, kondisinya pernah buruk karena asam urat. Di rekam medis juga ada dua hal lagi asam lambung sama lever. Asam lambungnya itu akut," tutur Dhira.

Dia mengatakan dirinya dan Inang datang ke Banda Aceh pada Jumat (23/6) pagi lalu, dan langsung menuju Universitas Syiah Kuala untuk meneken kerja sama riset terkait ganja untuk medis. Rencananya keduanya kembali ke Jawa pada Sabtu (24/6) menggunakan penerbangan pagi, namun Inang ternyata sudah ditemukan wafat di kamar hotelnya.

"Sampai akhirnya pihak manajemen menemukan (Inang sudah wafat). Saya dikabarkan posisinya oleh pihak manajemen hotel," katanya.

Dia pun mewakili pihak keluarga Inang untuk mengurus surat visum hingga surat kematian almarhum di Banda Aceh. Hingga, sambungnya, pihak keluarga memutuskan untuk menyegerakan membawa pulang jenazah ke kampung halamannya guna dimakamkan.

Sebelumnya, kepolisian Banda Aceh menyatakan pihak keluarga menolak jenazah Inang diautopsi untuk diketahui lebih lanjut dugaan wafatnya. Dhira mengonfirmasi hal tersebut.

"Menolak autopsi karena keluarga ingin [jenazah] Mas inang segera sampai ke rumah keluarga. Waktunya mepet, jam 12 siang dilakukan visum, sedangkan pesawat itu paling telat jam 2 siang [Sabtu] sudah sampai di bandara masuk ke kargo. Jadi keluarga memutuskan untuk langsung saja dibawa," katanya.

Yayasan Sativa Nusantara menandatangani Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Penelitian dengan Universitas Syiah Kuala (USK) untuk melakukan penelitian ganja medis di Pusat Riset Obat Herbal Universitas Syiah Kuala.Yayasan Sativa Nusantara meneken Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Penelitian dengan Universitas Syiah Kuala (USK) untuk melakukan penelitian ganja medis di Pusat Riset Obat Herbal Universitas Syiah Kuala, Jumat (23/6/2023). (Dok. Istimewa)

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama membenarkan temuan jasad peneliti itu di hotel tersebut. Ia mengatakan jasad korban pertama kali ditemukan petugas hotel yang hendak membersihkan kamar tempat korban beristirahat.

Namun saat petugas kebersihan itu mengetuk pintu kamar korban, tidak ada respons. Setelah membuka pintu kamar dengan kunci hotel, saksi kemudian melihat korban sudah tergeletak di lantai dalam kondisi telungkup. Lalu melaporkan peristiwa itu ke polisi.

"Dari hasil pemeriksaan dari mulut korban keluar cairan. Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban. Hal ini diketahui setelah tim Inafis melakukan olah TKP," kata Fadillah.

Pihak kepolisian lantas mendapat keterangan bahwa korban mengidap penyakit gula, lever, darah tinggi dan asam urat. Itu, sambungnya, dikuatkan dengan surat riwayat berobat almarhum.

"Di sini pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan autopsi," ujar Fadhillah.

Semasa hidupnya, Inang diketahui sebagai peneliti ganja untuk kesehatan. Dia merupakan Ketua Pembina Yayasan Sativa Nusantara (YSN).  Dhira mengatakan almarhum sebelumnya berada di Aceh untuk penandatanganan kerja sama riset terkait ganja kesehatan antara YSN dengan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Mengutip dari rilis bersama YSN dan Universitas Syiah Kuala yang diterima CNNIndonesia.com, keduanya telah secara resmi berkolaborasi dalam mempersiapkan segala aspek teknis yang dibutuhkan untuk penelitian dan pengembangan obat herbal berbahan dasar Cannabis varietas asli Indonesia.

Kerja sama itu secara resmi dilakukan lewat penandatanganan perjanjian untuk melakukan penelitian ganja medis di Pusat Riset Obat Herbal Universitas Syiah Kuala. Kerja sama itu diteken bersama pada 23 Juni 2023 di Banda Aceh.

(kid/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER