Tak Lebih Satu Jam Aksi, Massa People Power di Solo Bubarkan Diri
Massa aksi People Power meninggalkan Gedung Umat Islam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo, Jumat (7/7). Aksi berlangsung singkat, kurang dari satu jam.
Pantauan CNNIndonesia.com, aksi damai tersebut berlangsung dimulai pukul 14.00 WIB. Aksi tersebut diikuti sekitar 150-an orang dari Soloraya. Mereka bubar sebelum pukul 15.00 WIB tak lama sebelum kumandang azan Asar.
"Kami ucapkan terima kasih kepada peserta aksi damai yang telah mengikuti acara siang hari ini dengan penuh ketertiban," kata pembawa acara.
Semua peserta aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib. Dalam waktu kurang dari sepuluh menit, lalu lintas Jalan Kartopuran di depan Gedung Umat Islam sudah pulih seperti biasa.
Dalam aksi tersebut, massa menuntut Presiden Joko Widodo mundur karena dianggap gagal mengatasi korupsi di Tanah Air. Koordinator aksi, Noerahmat mengatakan tingginya angka korupsi di Indonesia menyengsarakan masyarakat di lapisan bawah.
"salah satu tanda negara ini telah gagal adalah ketika perilaku korupsi terus meningkat bahkan terus merajalela," katanya.
Dalam orasinya, inisiator aksi People Power, Mudrick Sangidu mengatakan aksi tersebut digelar karena saluran aspirasi masyarakat selama ini mampet. Ia menilai anggota legislatif di tiap tingkatan tidak menjalankan fungsi pengawasan mereka.
"Wakil rakyat yang duduk di parlemen mulai di tingkatan DPRD Kota, Provinsi, sampai DPR-RI tidak lebih hanya sebagai stempel rezim," katanya.
Sedianya aksi tersebut digelar di Gladak, tak jauh dari Balai Kota Solo tempat putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka berkantor. Aksi tersebut kemudian dipindah ke depan Gedung Umat Islam karena Polresta Surakarta tidak mengeluarkan surat tanda terima pemberitahuan dari penyelenggara.
(syd/isn)