Mata mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa berkaca-kaca mata saat mengenang pengalamannya ikut operasi militer di Aceh. Dia bercerita saat itu ia mendapat informasi intelijen ada seorang tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh Barat.
Andika sempat menyangsikan informasi itu karena Aceh Barat tak termasuk daerah operasi militer. Meski demikian, ia tetap mengecek ke lokasi. Bersama sembilan prajurit TNI lainnya, ia mencari Tengku Bantaqiah di pegunungan di Aceh Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepuluh prajurit itu berjalan menyusuri jalan setapak di pegunungan. Setelah perjalanan dua hari, rombongan Andika sampai di sebuah desa di tengah hutan.
"Ternyata orang ini difabel, terlahir dengan kondisi fisik yang tidak sempurna, tetapi dia sebagai tokoh. Ini berdasarkan informasi," kata Andika dalam Podcast What The Fact! Politics, Senin (10/7).
Andika ragu dengan informasi yang menyebut Tengku membantu gerakan separatis. Namun, ia memutuskan untuk tinggal di desa itu agar bisa menyelidiki lebih lanjut.
Empat pekan Andika dan kawan-kawan menginap di sana. Menurutnya, Tengku Bantaqiah tak menunjukkan gerak-gerik mendukung separatis seperti informasi intelijen.
Hal sebaliknya malah terjadi. Tengku Bantaqiah memasok informasi untuk pasukan Andika. Mereka bisa membongkar ladang ganja hingga markas kelompok bersenjata dari informasi yang didapat.
Setelah operasi itu, Andika dan pasukan meninggalkan desa tersebut. Dia menyebut punya hubungan baik dengan Tengku Bantaqiah setelah operasi itu.
"Kemudian berapa tahun kemudian saya dengar yang bersangkutan ini justru dihabisi," ucap Andika dengan nada memberat.
Dia melanjutkan, "Rasanya sedih, saya benar-benar sedih. Saya sampai masih ingat ini. Karena, orang difabel seperti itu apa iya sih? Saya sendiri membuktikan saya tinggal di situ sekampung," katanya.
Andika sempat terhenti berbicara. Mata Andika berkaca-kaca. Air mata hampir mengucur dari kedua matanya.
"Apa perlu sih kita habisi gitu loh? Itu yang terjadi. Itu yang paling memorable," ucap dia.
Dia tak menjelaskan siapa yang mengeksekusi Tengku Bantaqiah. Andika terlanjur larut dalam emosi saat mengenang operasi tersebut.
(dhf/tsa)