Pemerintah Kabupaten Sleman akhirnya membuka Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) di Tamanmartani, Kalasan, selama Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan beroperasi terbatas.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan TPSS seluas 3 ribu meter persegi ini akan dipakai hingga berakhirnya masa pengoperasian terbatas TPA Piyungan pada 5 September.
Menurut Kustini, TPSS Tamanmartani sudah mulai beroperasi dengan menerima sampah dari seluruh wilayah Sleman sebanyak 50 ton per hari yang diangkut oleh 10 truk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu truk itu ngangkut 5 ton, sepuluh truk jadi 50 ton," kata Kustini di TPSS Tamanmartani, Senin (7/8).
Kustini menyebut pihaknya memakai cairan Eco Lindi yang mampu mengurangi bau menyengat sampah ke perkampungan warga. Tempat pembuangan sampah sementara ini juga sudah dilengkapi geomembran demi mencegah pencemaran akibat air lindi.
Kustini mengimbau masyarakat memilah sampahnya sehingga diharapkan produksi sampah harian bisa berkurang. Ia juga percaya warga yang memproduksi sampah organik bisa mengolahnya menjadi kompos.
"Di Sleman kita bersyukur masih ada pemilahan. Ada daerah yang tanahnya masih luas yang organik bisa jadi kompos. Kantor semua di Kabupaten Sleman juga ada pemilahan sampah, rapat-rapat juga tidak pakai plastik," ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani menambahkan TPSS Tamanmartani ini menjadi pengganti penitipan sampah yang semula direncanakan dibangun di Cangkringan.
Rencana Pemda DIY dan Pemkab Sleman menyediakan lahan di Cangkringan akhir Agustus 2023 lalu mendapatkan penolakan dari warga Karanggeneng, Umbulharjo yang khawatir potensi pencemaran.
Kristiyani pun tak menyangkal eksekusi wacana yang molor hingga sepekan lebih ini sempat menciptakan tumpukan sampah di beberapa titik daerah Sleman.
"Ya di beberapa lokasi ada penumpukan, tapi kami tidak tinggal diam. Kami seser, artinya kami pasti mengolah," ujarKristiyani.
Kristiyani menyebut TPSS Tamanmartani ini hanya akan beroperasi hingga 5 September 2023. Setelah itu, sampah-sampah organik di sana akan diolah menjadi kompos buat kebutuhan warga. Sedangkan sampah anorganiknya dibawa ke TPA Piyungan.
TPSS Tamanmartani ini juga akan beroperasi selama pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani seluas 1 hektare hingga rampung.
TPST Tamanmartani rencananya dilengkapi sederet fasilitas dan teknologi seperti pos timbang, incinerator, mesin komposter, tempat pengepresan, penyimpanan kompos dan instalasi pengolah limbah.
"Mulai 9 Agustus, kami akan membuat gedung dan memasang peralatan," ucapnya.
Menurutu Kristiyani, TPST baru ini mengusung konsep zero, sehingga semua sampah di sana akan diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
"RDF nanti sudah ada off takernya. Artinya, nanti kalau menghasilkan RDF itu ada yang menampung," ujarnya.
TPST ini diproyeksikan mampu mengelola 80-90 ton sampah. Ia berharap TPST tersebut bisa mengurangi beban volume sampah yang dikirim ke TPA Piyungan.
Kristiyani mengungkap Pemkab Sleman berencana membangun dua TPST lagi dengan kapasitas penampungan dan pengolahan serupa di Tamanmartani.
(kum/fra)