Yenny Wahid mengaku akan bertemu kembali dengan bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto pada September mendatang.
Yenny menyebut tak bisa bertemu dengan Prabowo dalam waktu dekat lantaran keduanya ada aktivitas lain. Prabowo saat ini tengah di Amerika. Sementara, dia juga hendak berangkat ke Jepang.
"Jadi paling bulan September, tanggal-tanggal bagus, tapi tanggal 7 September itu hari ulang tahunnya Gus Dur," kata Yenny di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tawaran pertemuan itu tak ditujukan hanya kepada Prabowo. Dia menyatakan tawaran itu untuk siapa pun yang mau bertemu dengannya.
Meski tanggal tersebut bagus, Yenny belum bisa memastikan. Dia mengatakan semuanya bergantung pada kesediaan ibunya.
"Bagi capres kalau yang mau ngambil itu momen gitu ya, 7 September, hari ultah Gus Dur silakan, tapi syaratnya ibu saya semoga bisa sih," ujarnya.
Terpisah, dalam podcast Abraham Samad Speak Up, Yenny menuturkan kedekatannya dengan Prabowo terjalin sejak lama lantaran kediaman eyangnya, Wahid Hasyim hanya dipisahkan oleh satu pagar dari rumah eyang Prabowo, Margono Djojohadikoesoemo.
Bahkan, saat Margono Djojohadikoesoemo tutup usia, istri Wahid Hasyim yang memimpin doa.
"Jadi dekatnya sampai kayak gitu, sudah lama. Suami saya Gerindra, saya ketemunya juga gara-gara Pak Prabowo. Waktu itu kampanye untuk Pak Prabowo waktu 2009. Kurang dekat apa lagi. Dekat banget kan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku bakal bertemu lagi dengan putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat ditanya soal obrolannya dengan Yenny usai acara Sidang Tahunan MPR 2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Yenny mengaku tidak hanya dekat dengan Prabowo, tetapi juga Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Yenny mengatakan kedekatannya dengan Ganjar sudah seperti layaknya teman. Apalagi, Ganjar dan suami Yenny, Dhohir Farizi berasal dari kampus yang sama yakni Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Mas Ganjar udah kayak temen sendiri. Bolo dewe. Temen-temen Mas Ganjar itu teman-teman kami. Suami saya kan juga di UGM. Jadi dekat, apalagi kelompok nasionalis. Pastinya secara pemikiran antara pengikut Bung Karno dan pengikut Gus Dur itu kan sejalan," ucap Yenny.
Yenny juga mengaku telah berteman sejak lama dengan Anies. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat menawari Yenny untuk menjadi dosen di perguruan tinggi yang saat itu dipimpinnya.
"Pak Anies itu teman dari dulu sekaligus pernah menjadi bos saya karena beliau jadi rektor. Saya pulang dari ambil master saya dari Amerika lalu Pak Anies nawarin jadi dosen di Paramadina," katanya.
Selain itu, Yenny juga kerap diundang ke forum-forum internasional untuk menjadi pembicara bersama Anies. Ia menyebut kedekatan itu semakin terjalin lantaran anak mereka belajar dalam sekolah yang sama.
"Jadi ada keakraban secara personal lalu kemudian secara visi dan misi saya mengenal gagasan-gagasan yang diusung tiga orang calon ini. Masing-masing punya banyak sekali kelebihan tapi ada juga kekurangannya. Karena itulah, sampai titik ini masih terus menelaah, mengamati, dan melihat," tutur Yenny.
(yla/ina/bmw)