Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyatakan metode penyemprotan uap air (water mist) cukup baik dalam menurunkan polusi udara di Jakarta.
Uji coba sudah dilakukan di sejumlah lokasi di Jakarta beberapa waktu lalu. Siti mengatakan untuk water mist tersebut dibutuhkan air sekitar 500 liter per generator.
Metode itu menggunakan alat mist generator yang dibuat oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain membutuhkan air ratusan liter, metode itu juga membutuhkan listrik 2.000 watt.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dia ada alat namanya mist generator, ini buatan BRIN. Butuh air 500 liter pakai power 2.000 watt," kata Siti dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8).
Siti mengatakan metode itu telah diuji coba di Gedung Pertamina yang lokasinya berdekatan dengan Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu (27/8) kemarin.
Hasilnya, kata dia, metode itu membuat skor Particulate Matter (PM2.5) turun drastis.
PM2.5 merupakan polutan berbentuk debu, jelaga, asap berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron atau µm (mikrometer atau sepersejuta meter).
"Waktu diuji dengan PM2.5 memang turun. Turunnya signifikan. Dari angka 112 (PM2.5) itu turun menjadi angka 52 (PM2.5) lah gitu kira-kira. Turunnya banyak," ujarnya.
Siti menyatakan uji coba metode itu dilakukan Pemprov DKI di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, BRIN dan BMKG.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro mengatakan operasional alat water mist dengan kapasitas 500 liter itu dilakukan dengan operasional sekitar setengah jam lebih.
"Untuk satu alat selama operasional 30 sampai dengan 45 menit," ujar Sigit saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto saat menjawab pertanyaan wartawan mengatakan sumber-sumber air itu berasal dari gedung masing-masing.
"Airnya dari gedung," kata dia menjawab pertanyaan wartawan soal water mist di tempat terpisah.
"Memang kalau sumber air itu bentuk tanggung jawab dari masing-masing gedung terhadap pengendalian pencemaran udara di Jakarta," imbuhnya.
Pihaknya pun berharap pengelola-pengelola gedung di DKI bisa bekerja sama untuk melakukan water mist demi sebagai tanggung jawab bersama untuk menurunkan polusi udara di Jakarta.
"Diharapkan memang partisipasi dari seluruh pemilik gedung nantinya bisa dilakukan terhadap penyediaan water mist tersebut, dan harganya juga enggak mahal water mist itu. Ini yang kemarin dibuat oleh BRIN dan mudah-mudahan karena harganya juga enggak mahal, pemasangannya juga mudah," kata dia.
"Sehingga memang diharapkan, penggunaan water mist ini bisa sesegera mungkin kita terapkan di gedung Jakarta," imbuhnya.