Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mengadakan pagelaran wayang kulit di Alun-alun Klaten, Jumat (1/9).
Bupati Sri Mulyani menyatakan, pagelaran wayang kulit itu merupakan kelanjutan rangkaian kegiatan peringatan HUT Klaten dan HUT Republik Indonesia. Menurutnya, masih ada beberapa acara lain sampai akhir tahun 2023.
"Sampai akhir tahun masih melanjutkan adanya event-event lagi, guna meningkatkan perekonomian UMKM agar semakin sejahtera. Nantinya masih ada sholawat bersama Habib Syech dan kegiatan Festival Reog," kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Sri Mulyani pun menyampaikan apresiasi terhadap seluruh penyelenggaraan kegiatan menyambut HUT Klaten dan HUT RI.
"Luar biasa telah memberikan suguhan dan event-event yang sangat meriah," katanya.
![]() |
Ketua II HUT ke-219 Klaten dan HUT ke-78 RI, sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar), Sri Nugroho menyatakan bahwa gelaran wayang kulit diadakan guna melestarikan kebudayaan sebagai warisan bangsa.
Adapun pagelaran wayang kulit bertajuk Srinkandhi Tandang itu mendatangkan dalang Ki Bagonk Darmono.
Sri Nugroho memaparkan, selain penampilan wayang kulit, acara malam itu juga dimeriahkan dengan bintang tamu seperti Petruk Sadebey, Bagong Glondor, Eka Kebumen, dan Uncek Sanusi.
"Kemudian ada pemberian reward (penghargaan dan kejuaraan) kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Kecamatan," ujar Sri Nugroho.
Dalam kegiatan yang sama, Bupati Sri Mulyani menyerahkan sekitar 65 penghargaan dan kejuaraan lomba dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-219 Kabupaten Klaten dan HUT ke-78 Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut, antara lain dari Lomba Festival Dalang, Klaten Lurik Carnival, Karnaval Pembangunan, kompetisi sepak bola, Festival Perahu Rakit, Evaluasi Kinerja Kecamatan, Penghargaan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik Badan, Dinas, dan Kecamatan, sehinggarta penghargaan Industri Kecil Menengah (IKM) dan penyelenggara pelayanan publik.
(adv/adv)